ANALIS MARKET (21/5/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, terlihat dari indeks futures bursa Asia yang sebagian besar ‘merah’, tetapi kemungkinan akan berbalik menjadi positif dengan keputusan pemerintah AS melakukan penangguhan pengenaan tarif impor China, ditambah dengan harga minyak mentah dibuka naik pagi ini.
“Kemungkinan rupiah juga menguat menuju kisaran Rp.14.120 - Rp.14.150 per USD (kurs tengah Bloomberg), dengan tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Senin (21/5/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Pemerintah serahkan dokumen KEM-PPKF 2019 kepada DPR yang diantaranya memuat asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,4%-5,8%.
Pemerintah meyakini perekonomian 2019 akan didorong oleh investasi yang lebih tinggi dengan insentif fiscal yaitu tax holiday dan tax allowance. Namun Apindo memperkirakan ekonomi tahun 2019 masih akan tumbuh disekitar 5% seperti tahun ini.
Sementara dari eksternal, Menkeu AS - Steven Mnuchin mengatakan, perang dagang antara AS-China ‘on hold’ setelah dicapai kesepatan perjanjian perdagangan, dimana China setujui untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan AS, namun belum diketahui detil kesepakatan tersebut.
"Kesepakatan ini akan mejadi sentiment positif investor global yang dalam 3 bulan terakhir kawatir dengan ‘trade war’ antara AS-China. Kemungkinan indeks harga saham akan naik, imbal hail obligai turun, dan USDolar melemah," jelas Lana.

