Kucurkan Capex Rp 30,5 Miliar, DLTA Optimis Performa Bisnis Meningkat Semester 1-2018
Pasardana.id – Industri bir merasakan dampak negatif peraturan pemerintah yang melarang penjualan minuman beralkohol di minimarket dan toko pengecer lainnya.
Demikian diungkapkan Alan D.V. Fernandez, Direktur Keuangan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dalam paparan publik perseroan, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Dijelaskan, perseroan mengalami penurunan nilai penjualan, terutama di semester I-2017. Meski kemudian penjualan mulai meningkat di semester II-2017, hal tersebut tidak mampu menutup kekurangan penjualan yang terjadi di semester I.
“Sisi positifnya, pendapatan penjualan bersih kami pada tahun berjalan lebih besar dari pada tahun sebelumnya, yaitu senilai Rp777 milyar. Adapun laba usaha konsolidasian tumbuh hingga 12,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, sementara margin laba usaha (setelah dipotong pajak) membaik menjadi 43% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 38%,” terang Alan.
Ditambahkan, laba bersih konsolidasi tumbuh 9,9% atau Rp280 miliar dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan laba itu, terutama karena efisiensi operasional yang membaik serta penyesuaian harga pada semester kedua 2017.
“Menurunnya beban produksi akibat kontrak pembelian bahan baku utama juga membantu meningkatkan keuntungan,” sambung Alan.
Lebih lanjut diungkapkan, lemahnya daya beli masyarakat juga turut berpengaruh terhadap permintaan bir di pasar.
Menurut Alan, diperkirakan volume penjualan industri tersebut turun hingga 20% di kuartal I-2018.
Alan pun tak menampik hal tersebut berpengaruh ke DLTA yang secara volume juga ikut turun, dimana persentasenya low single digit.
"Namun demikian kami perkirakan profitnya bisa naik high single digit," terang Alan.
Sementara itu, manajemen DLTA mengucurkan capital expenditure (capex) sekitar Rp 30,5 miliar tahun 2018 ini, yang digunakan untuk peningkatan operasional dan peralatan pabrik yang ada. Jumlah tersebut naik dua kali lipat lebih dibandingkan capex tahun lalu yang hanya Rp 12 miliar.
Hal tersebut diyakini bakal meningkatkan performa bisnis perseroan. "Sehingga kami yakin performa bisnis kami lebih baik dibandingkan industri umumnya," ungkap Alan.

