ANALIS MARKET (23/4/2018) : Rupiah Berpotensi Tembus Rp.13.980 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada indikasi indeks di bursa Asia akan terkoreksi hari ini, terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar ‘merah’ ditambah sentimen koreksi dari indeks Dow akhir pekan lalu dan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini.

“Kondisi tersebut bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran Rp.13.900 - Rp.13.980 per USD, dan tetap dalam penjagaan BI untuk tidak tembus diatas Rp.14.000 per USD,” terang Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Senin (23/4/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebut beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Belanja pemerintah pusat pada Q1-2018 terealisasi sebesar Rp.233,95 triliun atau 16,08% dari total belanja negara APBN 2018 sebesar Rp.2.221 triliun, lebih baik dibandingkan realisasi pada Q1-2017 yang mencapai 15% dari total.

Secara nominal realisasi belanja pemerintah pusat lebih tinggi dibandingkan Q1-2017 kecuali belanja modal yang tercatat turun. Belanja negara akan lebih agresif pada Q3 dan Q4.

Sementara dari factor eksternal, dalam updated World Economic Outlook pada minggu lalu tetap optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2018 dan 2019 sebesar 3,9%, naik dari 3,7% pada proyeksi Oktober 2017.

Namun IMF peringatkan risiko global jangka menengah-panjang diantaranya karena isu perang dagang, tensi geopolitik, dan utang global sebesar US$164 triliun atau 225% dari PDB dunia.