OJK Minta S-Invest Terintegrasi Dengan Seluruh Sistem Pasar Modal
Pasardana.id -Â Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah mewajibkan penggunaan layanan sistem pengelolaan investasi terpadu atau S-Invest dalam kegiatan transaksi dasar atau tahap lanjutan. Agar industri reksa dana lebih efisien, diharapkan S-Invest terintegrasi dengan seluruh sistem pasar modal.
Demikian disampaikan Direktur Pengelolaan Investasi OJK, Sujanto di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
"Kedepan kami harap S-Invest terintegrasi dengan sistem pasar modal yang lain," harap dia.
Lebih lanjut, Sujanto menyampaikan, dengan penerapan S-Invest akan meningkatkan efisiensi industri reksa dana dan akan mempermudah pengawasan. Seperti diketahui, regulator pasar modal telah mewajibkan pengggunaan S-invest dengan mengeluarkan peraturan OJK nomor 28/POJK.04/2016 tentang sistem pengelolaan investasi terpadu.
Sementara itu, Direktur KSEI, Syafrudin menyatakan selama pelaksanaan S-invest terdapat pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana sebesar 21,55% dari Rp328,68 menjadi Rp399,52 triliun pada 31 Agustus 2017.
"Demikian juga dengan produk yang tercatat di S-invest yang tumbuh sebesar 44% dari 1.472 menjadi 2.119 per Agustus 2017," urai dia.
Selain itu, pada sisi jumlah single investor identification (SID) meningkat 33% menjadi 1.042.783 SID pada tanggal 31 Agustus 2017 dari 782.511 SID pada 31 Agustus 2016. Dari jumlah itu, 563.729 investor memiliki produk investasi yang tercatat di S-Invest.
Untuk diketahui, pada sistem ini modul order routing S-invest untuk transaksi produk investasi meliputi; aktivitas penjualan, pembelian kembali/pelunasan, pengalihan investasi dan pembagian manfaat ekonomis yang telah berlaku pada 31 Agustus 2016. Sedangkan pada tahap lanjutan, pengguna S-invest wajib menggunakan modul post trade prosessing (PTP) untuk setiap kegiatan transaksi aset dasar.
"Transaksi aset dasar adalah kegiatan yang berkaitan dengan investasi dan divestasi aset yang menjadi dasar produk invest," jelas Syafrudin.