Inflasi Oktober 0,01 Persen Dipengaruhi Harga Cabai Merah dan Beras

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Oktober 2017 terjadi inflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,09. Dari 82 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,16 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,45 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen.

"Secara umum inflasi Oktober dipengaruhi cabai merah dan harga beras," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat, BPS, Rabu (01/11/2017).

Lebih lanjut diungkapkan, inflasi tertinggi terjadi di Tual yang tercatat sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 155,24 dan terendah terjadi di Surakarta dan Cilegon masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 124,65 dan 136,75.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,31 persen dengan IHK sebesar 130,33 dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 127,47.

Adapun tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2017 sebesar 2,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,58 persen.

Sementara itu, komponen inti pada Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Oktober) 2017 mengalami inflasi sebesar 2,68 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,07 persen.