ANALIS MARKET (02/1/2018) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.13.560 - Rp.13.570 per USD

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, di hari pertama perdagangan di tahun 2018 ini, kemungkinan eforia positif masih berlanjut, terlihat dari sebagian besar indeks futures bursa Asia yang “hijau" walaupun harga minyak mentah dibuka sedikit turun pagi ini.
Sedangkan tiga mata uang Asia dibuka melemah pagi ini.
"Kondisi tersebut berpotensi bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.560 - Rp.13.570 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Selasa (02/1/2017).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Realisasi penerimaan pajak per 30 Desember 2017 tercatat Rp.1.145 triliun sedangkan realisasi dari Bea dan Cukai tercatat Rp.189,36 triliun, sehingga perhitungan sementara penerimaan perpajakan sebesar Rp.1.334,36 triliun atau 89,02% dari target Rp.1.498,7 triliun.
Dengan demikian, tercatat short-fall penerimaan pajak sebesar Rp.140 triliun.
Adapun untuk tahun 2018, target penerimaan perpajakan meningkat 7,9% yoy menjadi Rp.1.628,09 triliun.
Untuk mencapai ini, kemungkinan DJP akan semakin galak dalam mengejar target, yang bisa memicu ketidakyakinan berusahan dan konsumsi di Indonesia.
Sementara itu, dari factor eksternal, “Tweet" Presiden Trump di awal tahun menyebut Iran dan Pakistan. Mungkin terlalu dini memperkirakan apakah ini sinyal politik dan agresi militer AS, tetapi harga minyak mentah bisa terus naik dengan isu pengakuan Jerusalem dan potensi Iran mendapat sanksi lagi.