Festival Properti Indonesia 2018 Resmi di Gelar, Pengunjung Bisa Beli Properti dengan DP Bayar Semaunya

foto : istimewa

Pasardana.id – Situs property Rumah123.com resmi menggelar Festival Properti Indonesia (FPI) 2018 yang berlangsung di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, mulai hari ini, Rabu, 21 Maret hingga 25 Maret 2018.

Di ajang ini, Rumah123 menghadirkan penawaran menarik berupa uang muka atau down payment (DP) bayar semaunya kepada para pengunjung yang berminat membeli property yang ditawarkan pihak developer yang ikut serta dalam pameran ini.

“Kami menggandeng beberapa developer yang mau memberi kemudahan pembayaran DP semaunya,” ujar Head of Sales Rumah123, Usman Raezra di sela-sela pembukaan FPI 2018 di Mal Kota Kasablanka, Rabu (21/03) siang.

“Ada juga booking fee semaunya lho!” sambung dia.

Lebih lanjut, Usman juga menegaskan komitmen Rumah123 yang terus mengedukasi dan mendorong milenial untuk segera memiliki hunian sendiri.

Meski demikian, lanjut Usman, FPI 2018 juga tetap menyediakan hunian yang menjadi segmen investor.

“Kami mulai dengan properti dengan harga Rp270 jutaan hingga Rp3 miliar. Jadi semua segmen bisa menemukan properti impiannya di sini,” jelasnya lagi.

Selain pameran properti, Rumah123 juga menggelar Kompetisi Rumah Sempit 2018 yang berhadiah satu unit Tifolia Apartment di Kelapa Gading seharga Rp350 juta.

Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Layanan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Lana Saraswati mengungkapkan bahwa dari sisi sosial, sektor properti, khususnya perumahan, berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok papan.

Perumahan, jelas Lana, tidak hanya penting dalam konteks memberikan tempat tinggal untuk berteduh, tapi juga sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang.

“Serta merupakan media aktualisasi diri bagi pemiliknya,” ujar Lana.

Lebih lanjut, Lana juga mengapresiasi Rumah123 yang telah menggelar kegiatan Festival Properti Indonesia.

“Program semacam ini tentu sangat berguna untuk menjawab tantangan masyarakat yang ke depannya akan didominasi kaum milenial,” katanya.

“Suka tidak suka, harus ada shifting cara penjualan rumah bila sektor ini inginsurvive. Ini harus dipahami semua pihak yang berkecimpung dalam sektor perumahan,” pungkasnya.