Harga Penawaran IPO Rp400, Borneo Olah Sarana Bakal Raup Rp160 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk atau BOSS telah menitipkan efek secara kolektif pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp400 dan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 400.000.000 lembar.

Dengan demikian calon emiten kedua di tahun ini tersebut, akan meraup dana segar sebesar Rp160 miliar.

Direktur KSEI, Syafruddin menyampaikan, bahwa penawaran umum perdana atas saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk telah didaftarkan oleh emiten yang bersangkutan ke dalam penitipan kolektif KSEI dengan jadwal sebagai berikut: Kode ISIN Saham : ID1000142003.

"Efek tersebut efektif mulai tanggal 07 Februari 2018," ungkap Syafrudin dalam keterangan resmi, Kamis (8/2/2018).

Selanjutnya, efek tersebut memasuki masa penawaran umum pada tanggal 09 Februari 2018 - 12 Februari 2018, tanggal penjatahan pada 03 Februari 2018, tanggal Pengembalian Uang Pemesanan pada 14 Februari 2018 dan tanggal Distribusi Saham secara Elektronik pada 14 Februari 2018 serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 15 Februari 2018.

Dalam aksi korporasi itu, perseroan telah menujuk; PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Mega Capital Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek.

Adapun PT Artha Sekuritas Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Indosurya Bersinar Sekuritas, PT Jasa Utama Capital Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia, PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT Profindo Sekuritas Indonesia, PT Shinhan Sekuritas Indonesia, dan PT Valbury Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.

Sebelumnya, Direktur Utama BOSS, Freddy Tedjasasmita mengatakan, bahwa pertumbuhan produksi sudah sesuai dengan strategi perseroan karena market utama produk perusahaan lebih dari 60 persen di ekspor ke Jepang dan negara-negara lain yang sudah menggunakan batubara berkualitas pada pembangkit listrik mereka yang ramah lingkungan, selain ke pasar domestik.

Adapun hingga akhir September 2017, BOSS berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 120,6 miliar dan laba bersih sebesar Rp 20,8 miliar setelah selama 3 tahun terakhir membukukan kerugian.