Realisasi FLPP Lebih Besar Dari Anggaran

foto : ilustrasi KPR (ist)

Pasardana.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, realisasi pemberian Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2015-2016 lebih besar dari anggaran yang disediakan pemerintah.

Hal ini terjadi akibat minat yang besar dari masyarakat untuk memperoleh kredit pemilikan rumah (KPR).

Adapun FLPP diberikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berupa pembiayaan perumahan bersubsidi bunga cicilan dan uang muka sebesar 1% dari harga rumah.

Menyikapi kondisi ini, Kementerian PUPR dan Bank Tabungan Negara (BTN) membicarakan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dari hasil pembicaraan ini, disepakati kelebihan subsidi akan ditanggung BTN.

“Bank Tabungan Negara (BTN) nantinya sebagai salah satu bank pelaksana penyaluran KPR bersubsidi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, kelebihan dana ini mencapai Rp600 miliar yang terdiri dari Rp300 miliar pada 2015 dan Rp300 miliar pada 2016. Dana ini akan diganti Kemenkeu dari dana subsidi lain, yaitu program subsidi selisih bunga.

Di sisi lain, pemerintah masih mengkaji pembagian penyaluran anggaran FLPP yang sebesar Rp 9,7 triliun melalui bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Adapun, BTN menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 22 persen tahun ini. Target ini meningkat dibanding realisasi tahun lalu sebesar 18,43 persen.