ANALIS MARKET (16/3/2018) : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Menurun Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan mixed pagi ini.
Adapun Dow Jones naik 0.5% pada level 24,873 semalam (15/3), namun pasar diliputi sentimen negatif perang dagang global yang dipicu kebijakan tarif Amerika.
Sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) turun dibawah level terendah sejak 7 Maret lalu, kemarin (15/3), seiring berlanjutnya aksi jual investor asing. Volatilitas IHSG diperkirakan meningkat menjelang penutupan hari ini karena efek quadruple witching.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun hari ini,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Jumat (16/3/2018).
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
JSMR - Memperbesar bisnis diluar jalan tol
PT Jasa Marga (JSMR) berencana memperbesar bisnis anak usaha selain jalan tol dengan menargetkan kontribusi bisnis diluar jalan tol naik dari 8% tahun lalu menjadi 10% pada tahun ini. Bisnis diluar jalan tol berupa properti dan JSMR berencana menambah tiga lini bisnis baru pada tahun ini seperti Jasamarga IT, utility dan iklan.
Bisnis properti JSMR dibawah anak usaha bernama PT Jasa Marga Properti telah berjalan komersial sejak 15 Januari 2013 dan sekarang memiliki cadangan lahan 50 Ha-100 Ha. Jasa Marga Properti merencanakan pengembangan proyek properti di tiga lokasi dengan dua lokasi di Jawa Timur, Pandaan dan Sidoarjo dan satu lokasi di Bogor (Jawa Barat).
PGAS - Profil kredit stabil
Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service mengungkapkan peringkat terhadap PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) tidak terpengaruh oleh perubahan kepemilikan pemegang saham mayoritas seiring pembentukan Holding BUMN Migas. Profil kredit PGAS di Baa3 positif tidak akan terpengaruh perubahan kepemilikan dari pemerintah Indonesia kepada Pertamina.
SMGR - Belanja modal
PT Semen Indonesia (SMGR) menganggarkan belanja modal senilai Rp 2.5 Trililun pada tahun 2018. Nilai tersebut lebih rendah dari anggaran belanja modal tahun lalu yang senilai Rp 6 Triliun. Sekitar Rp 1 Triliun dana belanja modal akan digunakan untuk maintenance perseroan dan sisanya Rp 1.5 Triliun akan digunakan untuk mendanai pembangunan packing plant di Maluku maupun Bengkulu.
Saat ini perseroan tengah fokus untuk melakukan efisiensi yang salah satunya dengan tidak mengambil pinjaman baru, Perseroan berencana menggunakan dana internal untuk mendanai belanja modal pada tahun ini.
TAXI - Rating obligasi turun
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat Obligasi I Tahun 2014 milik PT Express Transindo Utama (TAXI) dari sebelumnya idBB+ menjadi idBB- dengan outlook negatif. Peringkat tersebut berlaku untuk periode 12 Maret 2018 hingga 1 Maret 2019. Saat ini, TAXI memiliki outstading surat utang berupa Obligasi I Tahun 2014 dengan nilai pokok sebesar Rp 1 Triliun dan akan jatuh tempo pada Juni 2019.
TPIA - Belanja modal
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 568 Juta, naik dibandingkan belanja modal tahun lalu sebesar US$ 221 Juta. Sekitar US$ 207 Juta akan digunakan untuk pembelian 200 Ha lahan terkait rencana pembangunan pabrik baru.
Kenaikan jumlah belanja modal terebut terkait rencana perseroan membangun satu pabrik petrokimia berbasis naphtha cracker yang diperkirakan bernilai US$ 4-US$ 5 Miliar. Sumber belanja modal seluruhnya akan berasal dari kas internal perseroan.

