ANALIS MARKET (25/1/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.13.300 - Rp.13.310 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia bergerak mixed, terindikasi dengan indeks futures di bursa Asia yang bervariasi, namun dengan kecenderungan naik, terbantu sentimen naiknya harga minyak mentah yang kembali menembus level US$70 pbrl untuk jenis Brent.

Sementara itu, dua dari tiga mata uang utama Asia menguat terhadap USDolar pagi ini.

"Kondisi tersebut bisa membantu penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.300 - Rp.13.310 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Kamis (25/1/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati para pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Kementrian ESDM akan melakukan deregulasi sektor kelistrikan secara bertahap dengan menderegulasi 19 Peraturan Menteri (Permen).

Namun belum jelas apakah akan menderegulasi 3 Permen yang menjadi kontroversi di pelaku bisnis kelistrikan.

Asal tahu saja, elektrifikasi di Indonesia per 2016 tercatat sebesar 91%. Adapun sektor kelistrikan menjadi salah satu andalan proyek infrastruktur.

Sementara itu, dari factor eksternal, beberapa data ekonomi AS yang diumumkan kemarin, diantaranya; PMI untuk sektor manufaktur tercatat naik, dengan level tertingginya sejak Maret 2015, tetapi untuk sektor jasa-jasa melambat.

Dari sektor properti, harga rumah untuk jenis single-family naik namun penjualan rumah seken turun.

Menguatnya aktivitas ekonomi ini membuat stok minyak mentah juga turun dalam 10 minggu berturut-turut.

"Data-data ini menunjukkan penguatan ekonomi yang berlanjut," tandas Lana.