ANALIS MARKET : Volume Distribusi Gas Diprediksi Naik, Saham PGN Direkomendasi Beli

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) direkomendasikan beli dengan target harga Rp2.200 per unit.

Target tersebut lebih tinggi 20,9% dari harga penutupan PGAS, Rabu (8/11), di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp1.820 per unit.

Dalam laporan riset yang diumumkan Kamis (9/11), Arandi Ariantara, analis Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan, rekomendasi tersebut didukung antara lain oleh ekspektasi peningkatan volume distribusi gas pada kuartal ke-4 tahun ini.

Menurut Arandi, volume ditribusi gas diperkirakan naik 5% pada triwulan ke-4 tahun 2017.

"Kami perkirakan volume distribusi gas tumbuh 5% menjadi 847 million metric cubic feet/day (mmscfd)," katanya.

Asal tahu saja, per September 2017, PGAS mencatat laba US$97,91 juta, turun 59,5% dibanding US$241,99 juta per September 2016. Penurunan laba ini disebabkan antara lain oleh peningkatan beban pokok penjualan 7,6% menjadi US$1,60 miliar, dari US$1,49 miliar per September 2016.

Peningkatan beban pokok tersebut menyebabkan laba kotor PGAS terpangkas 15,78% menjadi US$559,73 juta per September 2017.

Kendati laba turun, pendapatan PGAS per September 2017 tumbuh 0,42% menjadi US$2,16 miliar, dari US$2,15 miliar per September 2016.

Kontributor terbesar pendapatan PGAS dari distribusi gas yang mencapai US$1,79 miliar, dan penjualan minyak dan gas sebesar US$316,5 juta.

Adapun untuk tahun 2018, Arandi perkirakan pendapatan PGAS sebesar US$3,060 miliar, naik 3,3% dari perkirakan pendapatan tahun 2017 sebesar US$2,962 miliar.

Dari perkiraan pendapatan sebesar itu, Arandi mengestimasi laba yang akan dicatatkan PGAS sebesar US$254 juta pada 2018, tumbuh sekitar 33%, dari perkiraan laba sebesar US$191 juta pada 2017.

Ditambahkan, rasio harga saham terhadap laba per saham (PER) PGAS mencapai 12,4 kali dengan rasio harga saham terhadap nilai buku per saham (PBV) 0,9 kali untuk tahun 2018. Sedangkan untuk tahun 2017, ia perkirakan PER dan PBV PGAS masing-masing 16,5 kali dan 1,0 kali.

Meski pendapatan PGAS diperkirakan mengalami pertumbuhan tahun depan, pergerakan harga saham PGAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) justru turun sepanjang tahun 2017.

Untuk periode 30 Desember 2016 - 9 November 2017, harga saham PGAS tergerus 32%, dari Rp2.700 menjadi Rp1.835 per saham. Menurut data BEI, Jumat (10/11) hingga pukul 11.29 WIB, harga saham PGAS turun 1,91% menjadi Rp1.800, dari harga penutupan Kamis (9/11) sebesar Rp1.835 per saham. (Yohanes Mbaling)