ANALIS MARKET (21/12/2018) : Kemungkinan Rupiah Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.450 - Rp14.470 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi ada potensi korekasi pada indeks di bursa Asia hari ini, Jumat (21/12/2018), ditambah dengan sentimen dari indeks pasar global yang kompak turun semalam walaupun harga minyak mentah dibuka naik pagi ini.

Adapun mata uang Asia kompak dibuka menguat pagi ini, terhadap USDolar. “Kemungkinan nilai tukar rupiah akan menguat menuju kisaran antara Rp14.450 -  Rp14.470 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Jumat (21/12/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, pada Rapat Dewan Gubernur BI kemarin (20/12), BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 6%, yang diyakini masih konsisten sebagai upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke target 2,5% dari PDB di akhir tahun 2018.

Namun demikian, tampaknya target tersebut akan sulit tercapai mengingat defisit neraca perdagangan pada Oktober dan November (dua bulan pertama triwulanke-4) yang sebesar US$3,8 milliar, melebar dibandingkan dua bulan pertama triwulan ke-3 yang tercatat US$2,97 miliar.

Di sepanjang tahun 2018, BI telah menaikkan suku bunganya sebesar 175 bps, dan di tahun 2019 kemungkinan naik 2-3 kali lagi.

Sementara dari factor eksternal, jobless claims di AS tercatat naik 8000 menjadi 214.000 pada minggu yang berakhir pada 15 Desember lalu.

Tambahan tersebut masih dibawah ekspektasi pasar sebesar 10.000. Data ini masih mendukung ekonomi AS yang masih solid sebagaimana disampaikan the Fed.