ANALIS MARKET (19/12/2018) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Rp14.520 - Rp14.550 per USD
Pasardana.id – Riset Samuel Aset Manajemen (SAM) pada Rabu (19/12/2018) menyebutkan, indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ dengan kecenderungan naik, terbawa sentiment kenaikan indkes di bursa AS semalam (18/12), walaupun harga minyak mentah turun tajam dibawah US$50 pbrl.
Adapun mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi tersebut bisa membuat sentiment pelemahan rupiah menuju kisaran Rp14.520 - Rp14.550 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM.
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, posisi ULN Indonesia per Oktober 2018 sebesar US$360,5 miliar, atau naik 0,22% mom atau 5,3% yoy. Kenaikan terutama terjadi pada ULN Swasta yang naik 0,91% mom (7,7% yoy). Dari tujuan penggunaan utang, kenaikan tersebut terutama untuk kebutuhan refinancing (1,075% mom), kemudian investasi (0,55% mom), dan modal kerja (0,33% mom).
Kendati ULN Swasta naik tetapi relatif aman karena kewajiban lindung nilai atas ULN tersebut yang cukup dipatuhi korporasi untuk memitigasi risiko nilai tukar rupiah.
Sementara dari eksternal, investor global menanti keputusan the Fed pada pertemuan18-19 Desember ini.
Hasil ini menjadi penting untuk kredibilitas The Fed yang mendapat tekanan dari Presiden Trump dalam pernyataan di Twitternya. Investor khawatirkan resesi ekonomi AS. Harga minyak mentah juga turun drastis kawatirkan turunnya pernintaan akibat resesi.

