ANALIS MARKET (01/11/2018) : IHSG Diprediksi Melanjutkan Penguatan dengan Support dan Resistance di Level 5,789 - 5,854
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (31/10) Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 42,55 poin (+0.73%) menjadi 5,831. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor agrikultur (+2.23%) dan aneka industri (+2.13%) sedangan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor barang konsumsi (-1.56%), perdagangan (-0.29%). Sementara investor asing membukukan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp1,53 triliun, sedangkan di pasar regular net buy sebesar Rp1,25 triliun.
Analis Kiwoom Sekuritas, Maximilinus Nicodemus menjelaskan, beberapa factor berikut ini, diproyeksi bakal mempengaruhi para pelaku pasar diperdagangan hari ini, Kamis (01/11/2018), antara lain; kemarin (31/10) dalam rapat paripurna, DPR RI telah menyetujui RUU APBN 2019 dapat menjadi UU, dimana dalam UU APBN 2019 pertumbuhan ekonomi di tahun depan ditargetkan sebesar 5,3%, artinya pertumbuhan ekonomi masih di atas 5%, hal ini tentunya memberikan ekspektasi bahwa baik bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Selain itu, pasar juga menanti data inflasi bulan Oktober 2018 yang di rilis oleh BPS yang akan keluar hari ini, Kamis (01/11/2018).
Sementara dari dari luar negeri, Bank of Japan (BOJ) memutuskan mempertahankan target imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun di sekitar 0% dan menahan suku bunga di level -0,1%.
Sentimen pasar saham masih dibayangi oleh perang dagang USA dengan Cina, tentunya ini masih menjadi faktor yang akan mempengaruhi prospek pasar saham.
Sementara Cina dalam meningkatkan industri otomotifnya dimana sedang mempertimbangkan pemotongan pajak untuk menghidupkan kembali pasar otomotif yang tengah lesu disaat kondisi perang dagang dengan AS.
Adapun Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CP-TPP) akan mulai berlaku pada akhir Desember 2018 seiring dengan diraihnya ratifikasi kesepakatan dari enam negara. Negara tersebut adalah; Australia, Kanada, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, dan Singapura. Hal itu pun menjadi harapan bagi perdagangan multilateralisme di tengah-tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang terus berlanjut bahkan semakin intensif.
“Secara teknikal, Indeks IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dengan support dan resistance di level 5,789 - 5,854,” sebut Nico dalam laporan riset yang dirilis Kamis (01/11/2018).

