ANALIS MARKET (26/1/2018) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.13.300 - Rp.13.310 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, indeks di bursa Asia hari ini cenderung terkoreksi dengan indeks futures-nya yang tercatat bervariasi dan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Sementara itu, dua dari tiga mata uang utama Asia melemah terhadap USDolar pagi ini.
Kondisi tersebut bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.300 - Rp.13.310 per USD, jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Jumat (26/1/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; BI perkirakan inflasi Januari 2018 akan sebesar 0,61% mom kendati ada kenaikan harga bahan makanan yaitu beras dan cabe merah keriting.
Kenaikan terutama untuk beras, direspon pemerintah dengan impor yang diyakini bisa mengendalikan harga.
Secara histroris dari 2009-2017 tercatat inflasi bulan Januari rata-rata sebesar 0,63% mom dengan tertingginya 1,07% mom pada Januari 2014.
Sementara itu, dari factor eksternal, data-data ekonomi global yang diumumkan kemarin diantaranya inflasi Jepang pada Desember 2017 tercatat sebesar 1% yoy tertinggi sejak Maret 2015.
Dari Amerika Serikat, penjualan rumah baru untuk single-family pada Desember 2017, dan ada kenaikan jobless claims pada minggu yang berakhir pada 20 Januari 2018. Perlambatan ini belum menjadi sinyal melemahnya ekonomi AS.

