ANALIS MARKET : IHSG Diprediksi Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung menurun hari ini.
Prediksi ini didasari beberapa factor, antara lain; Dow Jones naik 0.18% ditutup pada level 21,173.7 menjelang kesaksian mantan Direktur FBI di hadapan Senat besok.
Adapun harga minyak dunia turun kada kisaran US$ 46 per barrel seiring kenaikan data cadangan minyak Amerika. Sedangkan bursa kawasan regional diperdagangkan mixed pagi ini dibayangi oleh aksi peluncuran rudal Korea Utara.
Sementara itu, Candlestick IHSG membentuk pola shooting star pada garis diagonal support kuat. Penembusan ke bawah garis tersebut serta level terendah sebelumnya pada 5,693 berpotensi memicu koreksi pasar.
“Menyikapi kondisi diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Kamis (08/6/2017).
Lebih lanjut juga diungkapkan, para pelaku pasar perlu mencermati beberapa aksi korporasi dari emiten yang diprediksi dapat mempengaruhi pola gerak indeks diperdagangan hari ini, antara lain;
IPOL - Belanja modal
PT Indopoly Swakarsa (IPOL) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 8 Juta untuk pengembangan bisnis tahun ini. Perseroan akan mengalokasikan belanja modal untuk mengembangkan pabrik di Purwakarta maupun di Tiongkok. Tujuan pengembangan itu untuk meningkatkan nilai tambah produk perseroan dan meningkatkan produksi yang berkatagori high end. Melalui penjualan produk high end perseroan berharap mendapatkan margin yang jauh lebih besar.
TOWR - Belanja modal
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) menganggarkan belanja modal Rp 1.5 Triliun tahun ini. Seluruh dana belanja modal berasal dari kas perusahaan. TOWR akan menggunakan 30% dana belanja modal untuk memperpanjang masa sewa lahan menara dan selebihnya untuk modal kerja anak usaha.
Selain mengembangkan bisnis organik, TOWR mempunyai peluang mengakuisisi menara pada tahun ini. Namun rencana tersebut tidak dimasukkan ke dalam alokasi dana belanja modal. Hingga akhir Maret lalu TOWR tercatat memiliki dan mengelola 14,587 unit menara (+19%Yoy) dengan 24,070 penyewa(+14.9%Yoy).
UNTR - Target penjualan alat berat
PT United Tractors (UNTR) merevisi target penjualan alat berat tahun ini menjadi 3,000 unit dari sebelumnya 2,700 unit. Hingga 1Q 2017 perseroan berhasil menjual 847 unit alat berat, naik 70% dibandingkan 499 unit pada 1Q 2016.
Perseroan merevisi target target penjualan alat berat karena banyak permintaan yang masuk dan disisi lain komatsu juga sudah menyatakan siap meningkatkan pasokan alat beratnya.
Selain itu, UNTR juga menargetkan penambangan batubara tahun ini mencapai 114.6 juta ton, naik 5% dibaningkan realisasi tahun lalu sabanyak 109.2 juta ton.
WSBP - Rencana buyback saham
Manajemen PT Waskita Beton Precast (WSBP) mengagendakan rencana pembelian kembali saham (buyback) dalam RUPSLB yang dijadwalkan berlangsung pada 26 Juli 2017.
Rencana buyback dilakukan untuk mengantisipasi harga saham WSBP undervalue karena belum bergerak jauh dari harga IPO. WSBP listing pada bulan September 2016 dengan menjual 10.5 miliar lembar saham (40% saham) pada harga perdana Rp 490 per lembar sehingga total perolehan dana mencapai Rp 5.1 Triliun.
Manajemen menargetkan perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 12.3 Triliun dengan pendapatan Rp 7.7 Triliun, naik sekitar 63% dibandingkan pendapatan FY 2016 sebesar Rp 4.72 Triliun. Tahun ini manajemen menargetkan perolehan laba bersih mencapai Rp 1.1 Triliun.
WSKT - Kontrak baru
PT Waskita Karya (WSKT) meraih kontrak baru senilai Rp 14.9 Triliun sepanjang 5M 2017. Nilai tersebut baru mencapai 21.2% dari target kontrak baru WSKT tahun ini senilai Rp 70 Triliun. Saat ini proyek Pemerintah dan BUMN masih mendominasi perolehan kontrak.
Menjelang 2H 2017, WSKT akan merealisasikan beberapa aksi korporasi salah satunya dengan menerbitkan obligasi senilai maksimal Rp 10 Triliun. WSKT juga akan menuntaskan divestasi sebagian saham anak usahanya, PT Waskita Toll Road.