ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Cenderung Naik Hari Ini
Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung naik hari ini, namun penguatan dibatasi oleh resisten yang berupa garis diagonal resisten kuat.
Prediksi tersebut didasari beberapa factor, antara lain; Dow Jones naik 92.8 poin ditutup pada level tertinggi baru pada level 21,328.47. EIDO naik 0.7% pada level 27.02.
Adapun bursa kawasan regional diperdagangkan naik pagi ini mengikuti sentimen Dow Jones. Pasar telah dapat menerima rencana kenaikan suku bunga Amerika dalam rapat FOMC 13-14 Juni.
Sebelumnya, diperdagangan Selasa (13/6) kemarin, IHSG berhasil naik mendekati garis diagonal resisten kuat namun tidak didukung oleh volume perdagangan.
“Menyikapi kondisi diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung naik hari ini namun penguatan dibatasi oleh resisten yang berupa garis diagonal resisten kuat,†sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Rabu (14/6/2017).
Lebih lanjut disampaikan, pelaku pasar juga perlu mencermati beberapa aksi korporasi yang dilakukan emiten, antara lain;
BBTN - Emisi obligasi
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) menerbitkan obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) III tahap I tahun 2017 dengan target dana sebesar Rp 5 Triliun. Hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan perseroan untuk ekspansi kredit. Emisi obligasi PUB III tahap I tahun 2017 merupakan bagian dari plafon PUB III perseroan dengan total plafon sebesar Rp 10 Triliun.
Perseroan telah menunjuk delapan sekuritas sebagai penjamin emisi, yakni PT CIMB Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asser Sekuritas, Dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 13 Juli 2017.
BUMI - Rencana rights issue
PT Bumi Resources (BUMI) hanya memiliki waktu hingga akhir bulan ini untuk mendapat pernyataan efektif OJK terkait rencana rights issue karena dasar acuan laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan FY 2016. OJK masih memproses izin rights issue BUMI senilai Rp 26.6 Triliun karena masih memerlukan penjelasan manajemen serta meminta perbaikan kelengkapan dokumen.
Jika BUMI belum mendapat pernyataan efektif sebelum akhir bulan ini maka manajemen harus mengajukan permohonan baru dengan menggunakan dasar laporan keuangan yang berakhir pada bulan Maret atau Juni 2017.
JPFA - Rencana emisi obligasi global
PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) merilis tambahan obligasi global senilai US$ 100 Juta. Surat utang ini akan menjadi satu kesatuan dengan emisi obligasi global senilai US$ 150 Juta yang terbit pada akhir Maret lalu. Dengan demikian total obligasi global yang dirilis JPFA mencapai US$ 250 Juta atau setara Rp 3.3 Triliun.
Tambahan obligasi ini memiliki ketentuan yang sama dengan obligasi sebelumnya. Pada Maret lalu JPFA menerbitkan oblgiasi senilai US$ 150 Juta yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura dengan kupon 5.5% dengan tenor 5 tahun. Mayoritas dana perolehan obligasi JPFA akan digunakan untuk refinancing.
PSAB - Penerbitan MTN
PT J Resources Asia Pasifik melalui anak usahanya PT J Resources Nusantara (JRN) menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp 500 Miliar. Surat utang tersebut memiliki jangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga 11.05%.
Hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk belanja modal. Selain itu PSAB juga berencana menerbitkan 20.13 miliar lembar saham baru pada nominal Rp 20 per lembar saham tanpa menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu II (rights issue).

