NPG Bisa Hemat Devisa Negara

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Bank Mandiri menyatakan, penghematan devisa negara diperoleh dari implementasi national payment gateway/NPG (gerbang pembayaran nasional).

Pasalnya, setiap tahun sebanyak Rp25 triliun dibayarkan perbankan di Indonesia kepada Visa dan MasterCard.

"Kita pakai kartu kita milik bank nasional, belanja di pusat belanja di Indonesia, tapi uangnya lari ke Amerika Serikat dulu," kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), kemarin.

Dijelaskan, dari Rp25 triliun itu, sebanyak 10% - 15% berasal dari Bank Mandiri. Sisanya, bank-bank lain di Indonesia.

Menurut Rohan, uang tersebut tidak perlu dibayarkan Indonesia apabila NPG telah dimiliki Indonesia. Bahkan, data transaksi nasabah dimiliki Indonesia untuk pengembangan bisnis perbankan nasional.

Asal tahu saja, NPG dapat mulai diimplementasikan pada Juli 2017 mendatang. Sistem NPG ini memungkinkan transaksi pembayaran non tunai dapat diproses di dalam negeri.

Bank Indonesia menggandeng empat bank untuk pengembangan gerbang pembayaran nasional. Keempat bank tersebut mewakili 75% transaksi debit nasional, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Ke depan, empat bank yang ditunjuk, akan bertindak sebagai acquirer. Artinya, keempat bank tersebut mampu melakukan kerja sama dengan pedagang untuk memproses transaksi dari uang elektronik yang diterbitkan.