Indonesia Incar USD 1 Miliar untuk Pembiayaan Infrastruktur dari Kerjasama SMI-IDB
Pasardana.id - Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sepakat menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang permodalan untuk investasi dalam bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia.
MoU tersebut ditandatangani oleh Presiden Direktur IDB, Bandar Mohammed bin Hamza Hajjar dan Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini serta disaksikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di sela-sela acara tahunan 3rd Islamic Development Bank Member Countries Sovereign Investment Forum, yang di gelar di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali.
"Dari MoU tersebut ada potensi permodalan investasi yang dilakukan oleh IDB dan SMI pada Indonesia hingga USD1 miliar," ujar Sri Mulyani.
Ia pun berharap, dengan adanya MoU ini akan menjadi pemicu adanya Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana abadi lainnya yang masuk ke Indonesia.
Pasalnya, Indonesia masih membutuhkan dukungan investasi dalam membiayai infrastruktur di Tanah Air.
Hingga 2019, jelasnya, Indonesia membutuhkan dana sekitar Rp4.800-Rp4.900 triliun untuk membangun infrastruktur dari sekitar 225 proyek yang masuk dalam daftar proyek strategis nasional.
"Ini butuh sumber dana yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh APBN dan APBD," jelas dia.
Oleh karenanya, lanjut dia, peran swasta dirasa penting. Pemerintah akan siapkan berbagai mekanisme untuk mengundang investasi dari negara SWF dan sektor swasta.
Ditambahkan, forum IDB menjadi peluang bagi pemerintah untuk menampilkan serangkaian proyek infrastruktur dan inovasi untuk membiayai proyek.
Sementara itu, Bandar Al Hajjar mengatakan, dari 78 negara SWF dengan aset USD7,4 triliun, sebanyak 32 negara merupakan member IDB dengan aset USD3,3 triliun.
"Lalu dalam lima tahun terakhir ada 11 SWF baru yang lima di antaranya member IDB dengan dana USD6 miliar," pungkas Hajjar.

