Mobile Payment Dorong Kenaikan Pendapatan Perbankan
Pasardana.id - Perbankan nasional dapat mencontoh implementasi mobile payment yang diterapkan Swed Bank.
Dalam hal ini, Swed Bank dapat sukses berbinis, meskipun kondisi Eropa sedang mengalami penurunan perekonomian seperti inflasi tinggi dan suku bunga bank negatif.
“Inovasi yang dilakukan ini meningkatkan pendapatan marginnya hingga dua kali lipat dan menjadikan Swed Bank salah satu bank yang bisa survive sampai saat ini," kata Peneliti Institute For Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudistira di sebuah acara di Jakarta, kemarin.
Ditambahkan, saat ini keberadaan aplikasi mobile payment sangat digandrungi anak muda. Pasalnya, aplikasi tersebut bisa membantu anak muda melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja.
“Saat ini para anak muda sudah sangat malas untuk datang ke bank untuk melakukan transaksi," ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, peluang fintech sendiri di Indonesia cukup besar. Bhima memaparkan, hanya 13,1% masyarakat yang meminjam uang (pembiayaan) dari jasa keuangan. Mayoritas meminjam dari teman atau keluarga sebesar 41,5% dan sedikit dari rentenir 2,9%.
Berdasarkan data OJK, di tahun lalu, mayoritas fintech bertarung di sektor payment, sebanyak 44%. Selanjutnya aggregator dan lending, masing-masing 15%.

