Shanghai Composite Melemah 24,77 Poin

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melemah 24,77 poin, atau sekitar 0,76 persen, dari sesi sebelumnya pada Senin (27/2/2017), menjadi 3.228,66. Sektor-sektor utama di bursa Shangai melemah, terutama transportasi.

Indeks blue-chip CSI 300 pun turun, yaitu sebesar 0,8 persen menjadi 3.446,22. Indeks CSI 300 mengalami penurunan harian tercuram sejak 23 Desember tahun lalu setelah regulator sekuritas Tiongkok menyebut akan meningkatkan upaya menekan aksi spekulasi saham dan melonggarkan aturan penawaran umum perdana (IPO).

Liu Shiyu, ketua China Securities Regulatory Commission (CSRC) menyebutkan dalam konferensi pers pada Minggu (26/2/2017) bahwa Tiongkok akan fokus menciptakan pertumbuhan pasar modal yang stabil tahun ini.

Namun ia juga menyebut membatasi atau menahan terjadinya penawaran umum perdana saham dalam upaya menstabilkan pasar sekunder tak membantu menuntaskan masalah jangka panjang perkembangan pasar modal. Pernyataan Liu menimbulkan kekhawatiran terjadinya kelebihan persediaan ekuitas tahun ini.

Pihak regulator pada akhir pekan lalu telah menghukum unit asuransi perusahaan finansial Baoneng Group karena melakukan perdagangan spekulatif saham dan juga menjatuhkan denda sebesar 3,48 miliar yuan, atau sekitar US$506,96 juta kepada Xian Yan yang merupakan seorang investor kelas kakap karena berkelakukan buruk dalam melakukan transaksi saham.

“Langkah tersebut menunjukkan pihak regulator akan bersikap tegas terhadap aksi spekulasi saham. Dengan langkah tersebut, maka pasar saham Tiongkok akan menjadi lebih bersih, namun saham-saham yang memiliki valuasi berlebih akan melemah,†ungkap Li Lifeng, analis Sinolink Securities, kepada Reuters.

Saham unit bisnis Baoneng Group yang terdaftar di bursa Shanghai, termasuk Nanning Department Store, CSG Holding, dan Jonjee Hi-Tech Industrial amd Commercial Holding, merosot hari ini akibat langkah yang dilakukan pihak regulator.

Sementara itu saham Baowu Iron & Steel, yang sebelumnya bernama Baoshan Iron & Steel, melonjak naik 7,4 persen seusai menjalani masa penghentian transaksi selama sebulan setelah mengakuisisi perusahaan rivalnya, Wuhan Iron and Steel.