Mayoritas Konsumen Properti Pertimbangkan Keamanan

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari Property Affordability Sentiment Index 2016 yang dilakukan survei Rumah.com menyebutkan, bahwa keamanan lingkungan di suatu lokasi sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pemilihan rumah.

Apabila tingkat kriminalitas tinggi di suatu lokasi, maka konsumen mengurungkan niatnya membeli rumah di tempat tersebut. Lokasi merupakan faktor pertama yang dipertimbangan 98 responden.

"Sebagai contoh adalah wilayah Depok," kata Wasudewan, Country Manager Rumah.com di Jakarta, belum lama ini.

Sementara itu, Kepolisan Resor Kota (Polresta) Depok menyebutkan, sebanyak 3.637 laporan kriminalitas diterimanya pada 2016. Jika dibandingkan 2015, angka ini naik dari sebelumnya sebanyak 3.068 laporan.

"Polresta Depok segera merespon dengan meluncurkan aplikasi Panic Button dan Halo Polisi yang beroperasi di smartphone berbasis Android," ujar Wasudewan.

Langkah yang dilakukan Polresta Depok bisa menambah keyakinan masyarakat terhadap keamanan di wilayah tersebut.

Sementara itu, transportasi publik dan infrastruktur disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Sebanyak 81% responden mempertimbangkan transportasi publik dan 77% responden berupa infrastruktur dalam pemilihan properti.

"Waktu tempuh adalah faktor utama, karena mempertimbangkan lalu lintas yang macet dan ketidakpastian di jalan raya," ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Wasudewan, Depok tetap masih dipilih sebagai salah satu dari 10 Lokasi Favorit Pencari Properti di Rumah.com sepanjang 2016. Hal ini didasarkan kedekatan perumahan dengan stasiun Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Commuter Line.

Lebih lanjut diungkapkan, sebenarnya, tingkat kriminalitas di Depok tidak setinggi di Bogor dan Bandung. Kedua tempat ini menempati urutan tingkat kriminalitas masing-masing sebesar satu dan dua pada tahun yang sama.

Adapun delapan faktor lainnya yang menjadi pertimbangan masyaraka untuk mencari properti adalah harga per meter persegi sebesar 72% responden dan luas bangunan sebesar 71% responden.

Kemudian, desain dan konstruksi sebesar 64%, fasilitas dalam lingkungan properti sebesar 63%, rencana pengembangan area sebesar 57% dan kesiapan untuk ditempati sebesar 56%.