ANALIS MARKET (24/11/2017) : Sentimen Kenaikan Harga Minyak Mentah Berpotensi Membuat Rupiah Melemah Dikisaran Rp.13.500 - Rp.13.525 per USD
Pasardana.id “ Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, Indeks futures di bursa Asia terlihat bervariasi, yang mengindikasikan indeks di bursa Asia akan bergerak “mixed hari ini dengan kecenderungan naik terbawa sentimen harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.
Adapun mata uang Asia utama dibuka kompak melemah terhadap USDolar yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah.
Sentimen kenaikan harga minyak mentah berpotensi membuat rupiah melemah dikisaran antara Rp.13.500 - Rp.13.525 per USD, jelas Lana Soelistianingsih, Chief Economist and Head of Research PT Samuel Aset Manajemen, dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Jumat (24/11/2017).
Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain; Data OJK per September 2017 mencatat kredit yang tidak dicairkan mencapai Rp.1.400,45 triliun atau 30,82% dari total kredit, naik dari Rp.1.391,6 triliun pada Agustus.
Sebagian besar kredit yang tidak dicairkan tersebut berasal dari beberapa bank besar.
Kenaikan ini membuat bank melambatkan penyaluran kreditnya. Diantara kredit yang tidak dicairkan dari salah satu bank berasal dari kredit modal kerja, yang menjadi indikasi masih belum membaiknya kegiatan usaha, terang Lana.
Sementara itu, dari factor eksternal, Indeks sektor manufaktur (PMI) di Jepang pada bulan November 2017 tercatat sebesar 53,8, naik dari 52,8 pada Oktober karena meningkatnya pesanan dari kegiatan usaha di luar negeri karena melemahnya yen.
Pesanan ekspor mencatatkan kenaikan dalam 4 tahun terakhir. Sektor jasa juga mencatatkan kenaikan.
Naiknya PMI di sektor industri dan jasa ini menjadi indikasi pertumbuhan ekonomi Jepang yang membaik, tandas Lana.

