Dunia Usaha Diminta Tidak Khawatir Hadapi Dinamika Tahun Politik 2018
Pasardana.id - Sektor dunia usaha, khususnya swasta, diminta untuk percaya diri dan tidak takut menghadapi padatnya agenda politik nasional pada 2018.
Pasalnya, saat ini ekonomi Indonesia sudah terlepas dari titik rendah saat dihantam dampak dari penurunan harga komoditas di pasar global pada 2015.
Selain itu, saat ini perbankan Indonesia juga sudah merampungkan konsolidasi internal, sehingga sudah siap menyalurkan pembiayaan yang dapat dimanfaatkan dunia usaha swasta.
“Kalau mau ekspansi di 2018 segera di eksekusi. Kalau pemilu setiap lima tahun sekali ada kok. Tidak ada yang baru," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Mirza juga menegaskan, dunia usaha swasta saat ini seharusnya lebih percaya diri untuk berinvestasi dan juga menjalankan ekspansi sesuai rencana bisnis.
Pasalnya, indikator makro ekonomi Indonesia terus membaik hingga paruh ketiga tahun ini. Indikatornya, inflasi tahunan yang masih terjaga di 3,7 persen (yoy) dan laju pertumbuhan ekonomi kuartal III yang diperkirakan lebih baik dibanding kuartal II yang sebesar 5,01 persen (yoy).
Penyebabnya adalah percepatan belanja pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP 2017), kemudian membaiknya konsumsi rumah tangga, pemulihan ekspor dan juga investasi.
“Pengeluaran pemerintah akan lebih besar pada kuartal III, namun memang APBN itu 10-12 persen dari PDB. Sumber lainnya adalah konsumsi rumah tangga, eskpor dan investasi," ujar dia.
Ditambahkan, untuk kuartal IV, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di 5,3-5,4 persen. Sehingga secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi 2017 diperkirakan di rentang 5-5,4 persen atau menyentuh titik tengah 5,1-5,2 persen.

