Laba Bersih BBNI 2016 Diperkirakan Tumbuh 25% Menjadi Rp11,4 Triliun

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Laba bersih PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sepanjang tahun 2016 (audited) diperkirakan mencapai Rp11,4 triliun atau tumbuh 25% (yoy). Namun, bank pelat merah itu masih berkutat dengan persoalan penyelesaian kredit bermasalah.

Sebelumnya, beberapa analis memperkirakan laba bersih bank pelat merah itu hanya sebesar sebesar Rp10,6 triliun.

Analis Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja mengatakan, bahwa diperkirakan laba bersih BBNI hanya mencapai Rp10,8 triliun.

Namun, Tjandra mengingatkan risiko kenaikan biaya pencadangan masih tetap ada. Pasalnya, total restrukturisasi kredit naik menjadi Rp31 triliun pada Desember 2016, yang sebelumnya Rp25,9 triliun pada September 2016 atau naik +20% (QoQ).

"Hal itu dikarenakan pihak berwenang tidak menyetujui beberapa kredit restrukturisasi yang direncanakan emiten akan dikeluarkan dari kategori tersebut," ujar Tjandra di Jakarta, Senin (23/1/2017)

Ditambahkan, nilai yang akan dihapuskan (write off) di estimasi Rp3 triliun, naik dari Rp2,4 triliun dengan cost of credit (CoC) 2% Vs 2,5% pada 2015.

Sementara pada tahun 2017, BBNI memprediksi pertumbuhan kredit 20% dan pertumbuhan simpanan dana pihak ketiga (DPK) 23% pada 2017.

Pertumbuhan kredit akan terfokus pada proyek infrastruktur pemerintahan seperti jalan tol, pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan pabrik pengolahan (smelter). Proyek yang akan menjadi target tersebut, menjadi yang tertinggi di industri perbankan.

"Kami meyakini bahwa hal tersebut menjadi suatu tantangan bagi emiten dalam kondisi ekonomi saat ini," terang dia.