Ada Kesenjangan Perusahaan Rintisan Dengan Investor
Pasardana.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mau menjembatani pertemuan pemilik modal kepada pelaku ekomomi kreatif termasuk perusahaan rintisan. Langkah ini dinilai penting supaya perusahaan rintisan memperoleh permodalan.
"Ada kesenjangan antara pemilik modal yang dalam hal ini investor, dengan para pelaku startup (perusahaan rintisan)," kata Direktur Akses Non Perbankan, Bekraf, Sugeng Santoso di Jakarta, kemarin.
Banyak perusahaan rintisan mengalami kekurangan modal. Hal ini terjadi akibat perusahaan rintisan belum bisa meyakinkan investor memberikan permodalan.
"Secara ekosistem, saat ini dinilai masih kurang mendukung," ujarnya.
Padahal, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah memasukan perusahaan rintisan sebagai rantai nilai produk kreatif. Hal ini terjadi akibat ekosistem perusahaan rintisan belum kondusif.
"Rantai nilai ini salah satunya terkait produksi, di mana di dalamnya ada akses permodalan," jelasnya.
Pertemuan perusahaan rintisan dengan investor dilakukan Bekraf melalui Startup Mentoring Program dan Investor Meeting. Sebanyak 8 dari 28 perusahaan rintisan dipilih investor untuk pertemuan lanjutan.
Delapan perusahaan ini adalah Aksara Creative Room, Appskep, Belibagi, CareINA, Kwikku, Kostoom, Worksaurus, dan XWORK. Mereka dipilih investor-investor yakni Faiz dan Donald dari Convergence dan Jefri Sirait dari Astra Mitra Venture.
Adapun investor dari perseorangan seperti Augustinus Haryawirasma, Barry dan Pramadita Riel Tamasya.
Sebelum para perusahaan rintisan dipertemukan dengan para investor, perusahaan rintisan dibimbing oleh Fenox yaitu Nazier Arifin (Associate) dan Redya Febriyanto (CEO dan Co-Founder Telunjuk). Bimbingan itu berupa soal valuasi, penawaran saham ekuitas serta negoisasi.
Acara lain yang dilakukan Bekraf adalah berkolaborasi dengan modal ventura yakni Fenox menggelar Startup World Cup di Indonesia. Acara ini ditutup sebagai final di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).

