Penurunan Kredit Valas Pemicu Total Pertumbuhan Kredit Anjlok
Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pertumbuhan kredit rupiah sebesar 12,5% sampai Juli 2016. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan hanya naik sebesar 10%.
"Pada Juli 2016 orang yang meminjam kredit dengan mata uang rupiah meningkat," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad di Jakarta, belum lama ini.
Pertumbuhan kredit tidak hanya didasarkan pada mata uang rupiah saja. Namun, ini bisa juga dilihat dari pertumbuhan valuta asing (valas).
"Pertumbuhan kredit dalam mata uang asing turun," ujarnya.
Dengan begitu total pertumbuhan kredit mengalami penurunan. Apalagi pertumbuhan kredit valas yang cenderung negatif.
"Aktivitas perekonomian di dalam negeri ini meningkat, karena warga yang menggunakan kredit rupiah meningkat," jelasnya.
Muliaman berharap, kenaikan kredit rupiah bisa meningkatkan pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM). Sehingga industri ini menghasilkan produk yang menunjang kegiatan perekonomian nasional.
"Ini pilar penting terutama dalam perekonomian global," ucapnya.
Sedangkan penurunan kredit rupiah tidak berdampak pada pasar modal. Kejadian ini dilanjutkan dengan peningkatan kinerja industri keuangan non bank (IKNB).
"Perkembangan ekonomi industri dan kegiatan intermedisasi industri jasa keuangan telahmembuat ekonomi kita bergerak bertahap," ucapnya.
Sebelumnya, revisi target pertumbuhan kredit yang akan dilakukan OJK dimulai dari 10% -12%. Langkah ini didasari oleh pencapaian non performing loan / NPL (kredit bermasalah) dan rencana bisnis bank (RBB).
"Apabila RBB berjalan sesuai target maka pertumbuhan kredit bisa mencapai 11%," jelasnya.
Perbankan telah merevisi RBB untuk pertumbuhan kredit sehingga menjadi 10%-12%. Meskipun pertumbuhan kredit terjadi pada bank umum kelompok usaha (BUKU) I sampai III.
Langkah ini urung dilakukan lantaran NPL mengalami penurunan dan peningkatan pengucuran kredit oleh bank pada Juli 2016 - Agustus 2016.
"Likuiditas membaik pasca masuknya dana repatriasi dalam satu bulan terakhir," jelasnya.

