NPL Tertinggi Bank Diprediksi Akhir Tahun

foto : istimewa

Pasardana.id - Mandiri Sekuritas (Mansek) memprediksi non performing loan/NPL (kredit bermasalah) tertinggi akan dialami bank-bank di Indonesia mulai kuartal III 2016 sampai kuartal IV 2016. Hal ini telah dipicu oleh NPL yang berasal dari sektor pertambangan, manufaktur, dan logam.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kredit yang masuk dalam kategori kolektabilitas perhatian khusus (special mention loan) turun dari semula 5,6% menjadi 5,2%,ââÅ¡¬ kata Tjandra Lienandjaja, Equity Research Mandiri Sekuritas di Jakarta, belum lama ini.

Perbankan mengalami NPL sebesar 2,9% pada kuartal II 2016. Jika dibandingkan kuartal sebelumnya naik dari 2,7%. 

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Rasio kredit bermasalah tambang batubara dan minyak dan gas (migas) sudah mencapai 6,3% per akhir Juni 2016. Untuk Rasio NPL di sektor transportasi dan telekomunikasi sebesar 5,5% pada waktu yang sama,ââÅ¡¬ jelasnya.

Perbankan meraih NPL sebesar 3,7% pada akhir Juni tahun lalu, tapi per Juni 2016 menjadi 2,4%. Untuk sektor transportasi, NPL yang tercatat sebesar 5,5%.

Sementara itu, Bank CIMB Niaga mencapai NPL sebesar 4% sampai akhir Juni 2016. Angka ini turun 0,4% dibandingkan perode yang sama tahun lalu.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Bank CIMB Niaga telah menjual utang buruk di sektor tambang kepada induk usahanya,ââÅ¡¬ jelasnya.

Pencapaian NPL ditargetkan bank ini sebesar 3%-4% sampai akhir 2016. Kebijakan ini akan ditempuh dengan proses restrukturisasi dan penjualan jaminan.

Selain itu, standar underwriting dan kredit modal kerja akan ditingkatkan Bank CIMB Niaga. Jadi, kualitas aset dapat dipertahankannya.