BNI Syariah Hadapi Kenaikan NPF Sebesar 0,4%

foto : istimewa

Pasardana.id - Non performing financing/NPF (pembiayaan bermasalah) melanda BNI Syariah sebesar 2,8% pada semester I 2016. Angka ini naik ketimbang periode yang sama tahun lalu dari 2,4%.

"Segmen kredit komersial menyumbang NPF terbesar hingga 1,8%," kata Imam Teguh Saptono, Direktur Utama PT BNI Syariah di Jakarta, kemarin.

Kenaikan NPF ini masih dimakluminya lantaran ini lebih rendah dibandingkan industri perbankan syariah mencapai 5,3%. Sejumlah langkah dilakukan bank ini untuk menurunkan NPF antara lain mengkaji ulang kredit-kredit nasabah dan menyeleksi laporan keuangan kreditur yang ingin kembali mengajukan pinjaman.

"Kami bisa menentukan apakah layak untuk diberikan lagi pinjaman atau tidak," jelasnya.

BNI Syariah mencapai pembiayaan sebesar Rp18,98 triliun sampai bulan keenam 2016. Dari angka itu sebesar 52,96% pembiayaan konsumer.

Kemudian, pembiayaan ritel produktif sebesar 22,78%, pembiayaan komersil sebesar 16,38%, pembiayaan mikro sebesar 5,77%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card sebesar 2,11%.