Pemerintah Tutup Defisit APBN dengan Utang Baru
Pasardana.id - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang membengkak membuat pemerintah akan lebih gencar mencari utang baru lewat lelang surat utang negara (SUN). Hal ini dilakukan untuk menutup defisit agar target-target pembangunan tercapai.
"Jika dilihat ada kekurangan 50 hingga 65 triliun rupiah dari rencana target lelang SUN semula," jelas Kepala Pendapatan Tetap PT. Indomitra Securities, Maximilanus Nicodemus, kepada Pasardana.id, Jumat (17/6/2016).
Di awal tahun, pemerintah memasang target pendanaan dari lelang SUN sebesar 550 triliun rupiah baik untuk pembiayaan APBN maupun untuk membayar SUN yang telah jatuh tempo.
Pencarian utang baru yang lebih banyak terlihat dari lelang SBSN pada Selasa lalu. Pemerintah menaikkan serapan dana hasil lelang surat berharga syariah negara (SBSN) Selasa (14/6/2016) sehingga lebih besar Rp1 triliun dari target indikatif. Keputusan ini didasari kebutuhan dana untuk menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016.
"Pemerintah mencari alternatif pendanaan di luar pajak," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengumumkan, penerimaan pajak hingga akhir Mei 2016 mencapai Rp 364,1 triliun. Artinya, setoran pajak yang diterima baru 26,8 persen dari target Rp 1.360,2 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Tersisa kurang dari 7 bulan lagi tentu merupakan tugas berat Ditjen Pajak mengejar target yang dibebankan.
Usaha pemerintah telah dilakukan dengan menghemat pengeluaran di beberapa kementerian dan lembaga negara. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pemotongan pengeluaran yagn tidak perlu di kisaran Rp50-70 triliun. Dengan penghematan sebesar itu pun defisit masih besar yaitu 2,48% dari APBN.
Di awal tahun, pemerintah memasang target pendanaan dari lelang SUN sebesar 550 triliun rupiah baik untuk pembiayaan APBN maupun untuk membayar SUN yang telah jatuh tempo.
Pencarian utang baru yang lebih banyak terlihat dari lelang SBSN pada Selasa lalu. Pemerintah menaikkan serapan dana hasil lelang surat berharga syariah negara (SBSN) Selasa (14/6/2016) sehingga lebih besar Rp1 triliun dari target indikatif. Keputusan ini didasari kebutuhan dana untuk menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016.
"Pemerintah mencari alternatif pendanaan di luar pajak," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengumumkan, penerimaan pajak hingga akhir Mei 2016 mencapai Rp 364,1 triliun. Artinya, setoran pajak yang diterima baru 26,8 persen dari target Rp 1.360,2 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Tersisa kurang dari 7 bulan lagi tentu merupakan tugas berat Ditjen Pajak mengejar target yang dibebankan.
Usaha pemerintah telah dilakukan dengan menghemat pengeluaran di beberapa kementerian dan lembaga negara. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pemotongan pengeluaran yagn tidak perlu di kisaran Rp50-70 triliun. Dengan penghematan sebesar itu pun defisit masih besar yaitu 2,48% dari APBN.

