Pengamat : Hingga Semester II-2016 Berjalan, Belum Ada Sektor Yang Menonjol

foto : istimewa

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE), Hendri Saparini menilai, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini lebih dekat ke angka 5,0 persen, karena hingga semester II ini berjalan, belum ada sektor yang menonjol, terlebih ekspor dan investasi dari luar negeri.

Menyikapi kondisi tersebut, Hendri menyarankan, agar pemerintah memanfaatkan sisa waktu tahun ini untuk merumuskan sektor riil yang menjadi fokus utama menopang pertumbuhan ekonomi di tahun depan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kebijakan untuk mendorong sektor riil pada 2017 jauh lebih yakin, sektor apa yang mau didorong, ya, doronglah sepenuhnya, tidak terpisah-pisah,ââÅ¡¬ kata Hendri di Jakarta, Senin (22/8/2016) kemarin.

Pemerintah, lanjut Hendri, juga perlu melakukan konsolidasi pada penerimaan negara di tahun depan sehingga lebih terarah dan realistis.

Asal tahu saja, dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017, pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp1.737,6 triliun dan belanja senilai Rp2.070,5 triliun dengan defisit anggaran sebesar 2,41% dari produk domestik bruto.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2016, akan berada di kisaran 4,9-5,3% (yoy), sedikit lebih rendah dari kisaran sebelumnya, yaitu 5,0 ââÅ¡¬“ 5,4% (yoy).

"Meskipun demikian, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih akan terjaga dengan baik, didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dan makropudensial yang telah ditempuh dan percepatan implementasi Paket Kebijakan Pemerintah," tandasnya.