Ekspor Rumput Laut Indonesia Terancam

foto : istimewa

Pasardana.id - Amerika Serikat (AS) berencana melakukan delisting (pengeluaran) produk rumput laut dari daftar bahan pangan organik. Pasalnya, produk ini dianggap tidak memenuhi kriteria bahan pangan organik.

Rencana delisting produk rumput laut dipicu petisi Joanne K. Tobacman, M.D. (Tobacman) dari University of Illinois, Chicago, pada Juni 2008 kepada US Food and Drug Administration (FDA).

Isinya, melarang penggunaan carrageenan sebagai bahan tambahan makanan yang terbuat dari rumput laut. Karena, carrageenan diduga menyebabkan peradangan/inflamation penyebab kanker.

Namun, US FDA menolak petisi Tobacman pada Juni 2008. Kemudian, Cornucopia Institute mempublikasikan sinyalemen tersebut.

Selanjutnya, US National Organic Standards Board (NOSB) diminta LSM tersebut melakukan delisting rumput laut dari daftar bahan pangan organik.

"US NOSB akan menentukan apakah carrageenan tetap akan masuk pada National List of Allowed and Prohibited Substances yang diperbolehkan dalam makanan organik atau tidak pada November 2016," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Dody Edward di Jakarta, belum lama ini.

Indonesia ditaksir merugi sedikitnya US$1 juta, sebagai nilai ekspor ke AS pada 2015, jika rumput laut di delisting negara tersebut. Bahkan, angka ini naik menjadi US$160,4 juta apabila semua negara memberlakukannya.

"Hal yang perlu lebih diwaspadai adalah, perkembangan ini dapat menjadi preseden bagi negara tujuan ekspor rumput laut lainnya, seperti Uni Eropa," ujarnya.

Direktorat Pengamanan Perdagangan Kemendag memantau perkembangan rencana delisting terhadap produk rumput laut tersebut. Semua kementerian dan lembaga, asosiasi, dan akademisi diminta membahas sejumlah langkah yang perlu diambil yang dapat membatalkan rencana tersebut.

"Saya meminta terus dilakukan pembinaan kepada pelaku usaha produk kelautan Indonesia untuk menjaga kualitas rumput laut," jelasnya.

Asal tahu saja, rumput laut bermutu dapat menjaga keberlangsungan ekspor. Indonesia merupakan produsen utama rumput laut di dunia.

Komoditas rumput laut merupakan prime mover perekonomian masyarakat pesisir Indonesia. Bisnis ini menyerap banyak tenaga kerja di daerah pesisir dan pulau-pulau terluar Indonesia.