Banyak Sentimen Positif, Ruang Penurunan Imbal Hasil SUN Terbuka

foto : istimewa

Pasardana.id - Ruang imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) turun sangat besar seiring gejolak eksternal memudar.

"Harapan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia yang naik pasca komentar BI yang menyatakan masih adanya ruang pelonggaran moneter dan isu Brexit tidak akan berpengaruh banyak, juga menjadi alasan untuk imbal hasil SUN yang lebih rendah," jelas ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta kepada Pasardana.id, Rabu (29/6/2016).

Disahkannya Undang-Undang tax amnesty dinilai Rangga, juga menjadi pendorong optimisme di pasar SUN kemarin. Jika implementasi berjalan lancar maka target pendapatan pemerintah akan lebih tinggi walaupun masih sangat optimistis. Hal itu bisa berarti juga pasokan SUN yang lebih sedikit dari yang diharapkan sebelumnya.

"Ke depan, ruang penurunan imbal SUN masih terbuka, apalagi dengan potensi penguatan rupiah yang terbuka pasca Brexit," imbuhnya.

Analis fixed income PT MNC Securities, I Made Adi Saputra memperkirakan, pada perdagangan hari ini harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami kenaikan di tengah meredanya tekanan di pasar keuangan global, serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika jelang disahkannya Undang - Undang Tax Amnesty.

Dari global juga mendukung penguatan harga SUN. Setelah mengalami koreksi yang cukup besar pada perdagangan di hari Jum'at serta Senin lalu, indeks saham global pada perdagangan kemarin mulai menunjukkan kenaikan, mengindikasikan meredanya tekanan di pasar keuangan global pasca-referendum Inggris.

Berikut ini, berita-berita yang akan mempengaruhi perdagangan obligasi esok hari, antara lain:

Berita Obligasi Global

- Data CPI Jerman yang keluar malam ini

-Pending home sales AS

Berita Obligasi Domestik

- BEI mencatat total emisi surat utang dan sukuk selama 2016 ini sebanyak 28 emisi dari 23 perusahaan senilai Rp 43,80 triliun.

- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. mendulang kelebihan penawaran obligasi hingga Rp1,5 triliun. Perseroan lantas menyerap hasil penawaran obligasi