Obligasi PPRO Kebanjiran Permintaan Hingga 4 Kali
Pasardana.id - PT PP Properti Tbk. (PPRO) klaim dapatkan penawaran Rp2.3 triliun atas obligasi yang diterbitkan perseroan untuk membiayai modal kerja pada tahun ini.
Menurut Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat, bahwa permintaan yang masuk dari penerbitan obligasi PPRO sebanyak dua seri tercatat mencapai sekitar Rp700 miliar untuk tenor 3 tahun dan Rp1.6 T untuk tenor 5 tahun, atau secara keseluruhan oversubscribed hampir 4 kali.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kami berencana menerbitkan obligasi dalam dua seri senilai Rp600 miliar dengan tenor obligasi terbagi dalam 3 tahun dan 5 tahun. Kupon yang ditawarkan 9,15% untuk tenor 3 tahun dan 9.90% untuk tenor 5 tahun,ââÅ¡¬ ujar dia di Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Perusahaan telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi dalam penerbitan obligasi ini, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk, dan PT Binaartha Parama Securities.
Perseroan juga telah mendapatkan peringkat idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan prospek stabil. Adapun, sekitar 70% dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja dan ekspansi usaha.
Pada tahun ini, PPRO berencana menyiapkan belanja modal Rp1,2 triliun. Selain melakukan emisi obligasi, perusahaan juga sudah menerbitkan MTN.
Seiring perkembangan positif sejumlah mega proyeknya, PPRO menargetkan dapat meraih pendapatan Rp4,5 triliun pada tahun 2019, atau meroket sekitar 200% dari raihan pada tahun lalu, sebesar Rp1,5 triliun.
Sementara itu, dari sisi pemasaran, PPRO mematok Rp5,5 triliun pada tahun 2019. Target tersebut mengindikasikan pertumbuhan sekitar 189% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1,9 triliun.
Pertumbuhan laba bersih diharapkan mencapai lebih dari dua kali lipat pada tahun 2019, yaitu menjadi Rp630 miliar dari Rp300 miliar pada tahun 2015. Kenaikan ini ditopang oleh proyek-proyek unggulan perseroan yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Sejumlah proyek tersebut antara lain, Payon Amartha Semarang, Amartha View Semarang, Pavillion Permata 2 Surabaya, Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, Grand Dharmahusada Lagoon, Gunung Putri Square Bogor, The Ayoma Apartement Serpong, serta proyek joint venture di kawasan Industri Jababeka dan Sentul City.
Seluruh proyek tersebut telah mulai dikerjakan sejak 2015, sementara dua proyek joint venture di Jababeka dan Sentul City akan dimulai pembangunannya pada tahun depan.
Dengan pembangunan sejumlah proyek itu, PPRO menargetkan dapat memiliki aset Rp12,4 triliun pada tahun 2019, atau meroket lebih dari dua kali lipat dari posisi asset pada tahun lalu, sebesar Rp5,3 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kami masih memiliki ruang untuk mencari pendanaan dan berekspansi lebih luas. Dengan perencanaan yang matang dan terukur, kami yakin target yang ditetapkan tersebut dapat tercapai,ââÅ¡¬ pungkas Taufik.

