Daya Serap Hadang Penerbitan Obligasi Tahun 2017

foto : istimewa

Pasardana.id - Kebutuhanan penerbitan obligasi pada tahun 2017 lebih besar dibanding tahun 2016. Pasalnya, nilai obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun depan mencapai Rp 85,8 triliun, namun kebutuhan penerbitan obligasi akan dihandang oleh daya serap pasar yang dinilai mulai melemah.

Demikian disampaikan Presiden Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Salyadi Syahputra di Jakarta, Rabu (14/12/2016).

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Minatnya besar, tapi tergantung daya serap pasar ââÅ¡¬ terang dia.

Ia merinci, obligasi yang jatuh tempo tahun 2017 senilai Rp85,8 triliun, maka tahun depan target penerbitan obligasi bisa sama dengan sekarang yakni senilai Rp100 triliun. Namun, dana yang ada di investor institusi sebagai pembeli obligasi dipertanyakan kemampuannya untuk menyerap obligasi senilai Rp100 triliun tersebut.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Gambarannya begini, dana yang ada di institusi ada Rp2000 triliun dan kalau 15% di obligasi, maka ada Rp300 triliun sehingga harus bersaing dengan penempatan di perbankan,ââÅ¡¬ terang dia.

Selain itu, kebijakan Gubernur Sentral Amerika terkait Fed Fund Rate akan mempengaruhi tingkat bunga obligasi dan diharapkan akan dapat diimbangi dengan pengendalian angka inflasi di dalam negeri.

Untuk menjaga daya serap obligasi tersebut, lanjut Salyadi, perlu peningkatan peran investor asing. Pasalnya kepemilikan obligasi oleh investor asing hanya 7% dari total nilai obligasi dalam negeri.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Sehingga penerbit obligasi harus rajin-rajin promosi ke luar negeri. Ini salah satu cara untuk menyerap emisi obligasi,ââÅ¡¬ terang dia.

Ia melanjutkan, untuk meningkatkan daya tarik investor asing maka peringkat efek yang disematkan pada efek tersebut juga mesti mempertimbangkan peringkat dalam lingkup regional dan mendorong integrasi pasar modal tingkat regional.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Tidak perlu peringkat internasional, tapi didorong untuk ASEAN scale dan adanya integrasi pasar ASEAN,ââÅ¡¬ pungkas dia.