Ruang Penguatan Harga Obligasi Mulai Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kamis pagi ini pasar obligasi kembali dibuka menguat namun dengan potensi menguat terbatas. Obligasi tidak ditopang rupiah, karena pagi ini rupiah dibuka kembali melemah di 13.178 dibandingkan penutupan Rabu kemarin.

"Keterbatasan ruang penguatan obligasi juga ditambah dengan melemahnya harga minyak WTI pagi ini di $49,55 per barel," jelas Maximilanus Nicodemus, Kepala Divisi Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, kepada Pasardana.id, Kamis (30/6/2016).

Penguatan harga obligasi masih akan mungkin terjadi, namun dengan keterbatasan waktu penyelesaian transaksi yang dikarenakan libur hari raya Lebaran,

Diperkirakan, total transaksi dan total frekuensi akan sedikit turun dibandingkan hari sebelumnya. Para pelaku pasar dan investor juga tentu akan menunggu data Inflasi Jumat besok, yang diperkirakan akan menaikkan potensi pemotongan BI rate lagi.

Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi imbal hasil obligasi Zona Amerika ditutup bervariasi, di dominasi oleh penurunan imbal hasil. Penurunan imbal hasil terbesar ada di Kolombia dan Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Brazil. Imbal hasil US Treasury ditutup naik di 1,51%. Dollar index ditutup turun di bandingkan hari sebelumnya menjadi 95.77. Untuk imbal hasil Wilayah Zona Eropa ditutup turun. Wilayah Asia Pasifik juga ditutup bervariasi didominasi oleh kenaikkan imbal hasil.

Berikut ini berita ekonomi yang akan mempengaruhi perdagangan obligasi di hari Kamis (30/6/2016) antara lain:

Berita Obligasi Global
·US Personal Income turun dari sebelumnya 0.4% menjadi 0.2%.
·US Personal Income Spending turun dari sebelumnya 1.0% menjadi 0.4%.
·US Pending Home Sales MoM turun dari sebelumnya 5.1% menjadi -3.7%.
·Euro Economic Confidence turun dari sebelumnya 104.7 menjadi 104.4.
·Euro Consumer Confidence sama seperti sebelumnya di -7.3.
·Japan Retail Sales MoM sama seperti sebelumnya di 0.0%.
·Japan Industrial Production MoM turun dari sebelumnya 0.5% menjadi -2.3%. YoY naik dari sebelumnya -3.3% menjadi -0.1%. (Bloomberg)

Berita Obligasi Domestik
·Pemerintah tengah menyiapkan surat utang infrastruktur sebagai salah satu instrument investasi dana Tax Amnesty. Surat utang tersebut akan diterbitkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur.