OJK Prediksi Kredit Tumbuh 9%-10%
Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit akan terjadi sebesar 9%-10% pada 2017. Hal ini didorong dampak Paket Kebijakan Ekonomi, program amnesti pajak, dan pemulihan harga komoditas seperti crude palm oil/CPO (minyak kelapa sawit), dan pertambangan yang ditandai pada beberapa waktu lalu.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Jika tiga faktor ini berlanjut, maka pertumbuhan kredit tahun depan akan naik lebih tinggi lagi,ââÅ¡¬ kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon di Jakarta, belum lama ini.
Paket Kebijakan Ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi menuntut permintaan kredit baru. Kondisi ini akan ditunjang minimal Rp 100 triliun masuk ke sistem keuangan Indonesia dari program amnesti pajak.
Terakhir, kenaikan harga komoditas juga mendukung kenaikan pertumbuhan kredit. Sampai akhir tahun ini pertumbuhan kredit diproyeksikan OJK sebesar 7%-9% atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan Bank Indonesia (BI) yang hanya 5%-6%.
Sebelumnya, data BI menyebutkan, pertumbuhan kredit bank hanya diraih sebesar 6,4% per September 2016 atau lebih rendah dibandingkan Agustus sebesar 6,8%.
Sementara itu, Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20% pada tahun depan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini akan difokuskan pada pembiayaan perumahan.
Adapun sampai kuartal III 2016, pertumbuhan kredit yang diperoleh BTN sebesar 16,27% atau senilai Rp 140,7 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan kredit hanya diincar sebesar 12% oleh Bank Mandiri. Namun, kredit korporasi akan tumbuh sebesar 12% lebih, bahkan kredit konsumer sebesar 20% dan kredit mikro bisa 20% lebih.

