BBTN Salurkan Kredit Rp325 Miliar Kepada PPRO

foto : istimewa

Pasardana.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memberikan fasilitas kredit konstruksi kepada PT PP Properti Tbk (PPRO) senilai Rp325 miliar. Kredit konstruksi tersebut bertenor lima tahun dengan bunga 9,5% per tahun.

Direktur Konsumer Banking BTN, Handayani mangatakan, kerja sama ini wujud dari sinergi BUMN yang kami lakukan.

"Pemberian kredit konstruksi dalam perjanjian kerja sama senilai Rp325 miliar ini akan digunakan untuk membangun proyek Apartemen Grand Sungkono Lagoon (GSL) Surabaya," ucap dia dalam siaran pers, Kamis (10/11/2016).

Menurut Handayani, total kredit konstruksi yang telah disalurkan BTN ke PP Properti mencapai Rp 905 miliar. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah seiring kebutuhan pendanaan PP Properti yang semakin besar dalam melalukan ekspansi usaha di berbagai daerah.

Handayani juga menegaskan, pemberian fasilitas kredit ini merupakan komitmen BTN sebagai bank yang fokus pada sektor perumahan. Dengan langkah ini juga diharapkan bisa menyukseskan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.

Hingga September 2016, BTN sudah membiayai 467.153 unit dari 570.000 unit yang ditargetkan, atau senilai 81,96% dari target program sejuta rumah tahun ini.

Dukungan BTN terhadap pembiayaan program sejuta rumah meningkat 20,23% pada tahun 2016, yakni dari posisi tahun 2015 yang sebanyak 474.099 unit menjadi 570.000 unit.

Sementara itu, Presiden Direktur PP Properti, Taufik Hidayat menegaskan, perseroan sangat membutuhkan dukungan pembiayaan dari BTN. Hal ini agar proyek yang dilakukan PP Properti bisa berjalan dengan baik tanpa adanya penundaan.

"Masalah yang banyak terjadi pada proyek properti yang mangkrak, karena tidak adanya dukungan pendanaan dari bank. Makanya kami menggandeng BTN untuk memastikan semua proyek properti yang kami bangun bisa sesuai jadwal dan tidak mengecewakan pembeli," tegasnya.

Lebih lanjut Taufik menjelaskan, pinjaman senilai Rp325 miliar dari BTN ini bakal digunakan perseroan untuk membangun Tower Caspian di proyek GSL, Surabaya. Caspian merupakan tower kedua dari kawasan GSL yang memiliki konsep sustainable design.

"Pemberian fasilitas kredit ini merupakan wujud dari kepercayaan BTN terhadap perseroan yang memiliki kinerja terbaik di industri properti saat ini," katanya.

Menurut Taufik, seiring dengan ekspansi usaha yang akan dilakukan perseroan di berbagai daerah seperti Surabaya, Malang dan Bandung. Tahun depan, PP Properti menganggarkan dana belanja modal mencapai Rp1,6 triliun atau naik 100% dibandingkan belanja modal tahun ini yang sebesar Rp800 miliar.

Taufik juga mengaku optimistis industri properti tahun depan akan lebih baik pertumbuhannya seiring berbagai dorongan yang terjadi. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 5,3% dan pemangkasan pajak (PPH final) dari 5% menjadi 2,5%.

"Jadi peluang untuk berkembang bagi industri properti masih sangat besar," tandasnya.