Hingga Kuartal III/2016, Produksi Migas Pertamina Melebihi Target Akhir Tahun

foto : istimewa

Pasardana.id - Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengungkapkan, rata-rata produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) hingga kuartal III/2016, mencapai 670.000 barel setara minyak per hari, atau naik 1,36% dari target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini, sebesar 661.000 boepd.

Lebih rinci, selama periode Januari - September 2016, produksi minyak perseroan tercatat 322.840 barel per hari (bph), naik 16,6% di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 276.770 bph.

Sementara itu, produksi gas pada Januari - September 2016 sebanyak 2.000 juta kaki kubik per hari (MMscfd) naik 15,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1.730 MMscfd.

Wianda menjelaskan, hasil produksi minyak dan gas hingga kuartal III/2016 tersebut sudah melampaui target tahun ini.

"Realisasi produksi migas Pertamina hingga kuartal III/2016 sudah melebihi target 1,36%. Sementara itu, produksi minyak saat ini lebih tinggi 4,81% dari target hingga akhir tahun ini 308.000 bph. Produksi gas perseroan hingga kuartal III/2016 terealisasi 2,51% di atas target tahun ini, sebesar 1.951 MMscfd," kata Wianda, dalam pemaparan kinerja produksi migas Pertamina, di Jakarta, Selasa (25/10) kemarin.

Lebih lanjut Wianda mengatakan, kenaikan produksi ini sebagian besar ditopang oleh blok-blok migas di dalam negeri yang di kelola perusahaan milik negara yang bergerak di sektor migas tersebut.

"Peningkatannya ini disumbang sekitar 72% - 80% oleh lapangan domestik. Sisanya dari luar negeri," ujar dia.

Lebih rinci, kontribusi produksi migas dari blok dalam negeri mencapai 550.000 barel setara minyak per hari (barrel oil equi valent perday/boepd), sedangkan blok yang berada di luar negeri menyumbang 120.000 boepd.

Menurutnya, Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dan Blok West Madura Offshore yang dikelola Pertamina Hulu Energi, masih menjadi penopang produksi migas Pertamina.

Wianda menegaskan, perseroan akan memastikan produksi migas tidak akan turun kendati harga minyak yang masih rendah.

"Pertamina terus memacu produksi migas melalui pertumbuhan organik dan anorganik atau akuisisi blok migas lain. Selain itu, perseroan juga bakal menurunkan biaya operasi produksi di hulu dengan pengerjaan proyek yang cepat berproduksi," jelasnya.

Dengan upaya tersebut, Pertamina mematok target produksi migas pada tahun depan yakni 863.000 boepd. Target itu, dengan rincian

688.000 boepd berasal dari blok yang telah ada dan sisanya 175.000 boepd dari akui sisi blok baru serta pengambilalihan blok yang kontraknya habis.

Target produksi migas pada 2017 terdiri dari minyak yang diharapkan naik 36% menjadi 438.000 bph dengan rincian 335.000 bph berasal dari blok yang sudah ada dan 103.000 bph dari blok baru.

Adapun produksi gas pada tahun depan ditarget naik 13% menjadi 2.278 MMscfd terdiri dari blok yang sudah ada 1.858 MMscfd dan blok baru 450 MMscfd.

"Kenaikan target produksi minyak dan gas pada tahun depan akan di-topang oleh rencana perseroan untuk mengakuisisi beberapa blok migas baru di luar negeri. Kami juga masih mengkaji akuisisi aset di Irak, Iran, dan Rusia, itu belum dihitung. Jadi di lihat ini pada tahun depan bisa dimasukkan," tandas dia.