Kemenko Perekonomian Tekan NPL KUR Sebesar 1%
Pasardana.id - Kementeran Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyatakan non performing loan/NPL (rasio kredit bermasalah) kredit usaha rakyat (KUR) hanya sekitar 1% sekarang. Hal ini dapat diraih setelah dilakukan penertiban pembayaran.
"Selama ini masih banyak penerima KUR yang tidak melakukan pembayaran secara benar," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bobby Hamzar Rafinus.
Sebanyak 15 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan KUR pada 2015 atau naik 1 juta UMKM dibandingkan 2014.
Dari angka ini, sebanyak 10% atau 1 juta pengusaha mikro menjadi pengusaha kecil.
"Mereka didorong mencapai peningkatan usaha menjadi pengusaha kecil," terangnya.
Sebagian pengusaha mikro diduga telah menjadi pengusaha kecil. Hal ini didasarkan dari pinjaman yang diambilnya dari di bawah Rp25 juta menjadi Rp25 juta
Adapun Pemerintah mencatat 58 juta UMKM sekarang. Sekitar 90% atau 50 juta adalah UMKM, 5 juta pengusaha pelaku usaha kecil, 500.000 pengusaha menengah, dan 50 pengusaha besar.
Pemerintah menargetkan, penyaluran KUR sebesar Rp100 triliun sampai akhir 2016. Dari dana itu telah disalurkan Rp72 triliun sampai September 2016.
Diding S Anwar, Direktur Utama (Dirut) Perum Jamkrindo menanggapi pemberian KUR guna meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jadi, mereka bisa berkembang menjadi usaha berkelanjutan berskala besar.
"KUR akan mempercepat pengembangan sektor rill dan pemberdayaan UMKM," jelasnya.
Asal tahu saja, Jamkrindo telah melakukan penjaminan kredit sebesar Rp34,1 triliun sampai bulan ke sembilan 2016. Angka ini 68,37% dari target Rp50 triliun selama 2016.
Dari penjaminan ini diperoleh imbal jasa bagi Jamkrindo sebesar 76,69% atau Rp1,01 triliun dari target Rp1,3 triliun. Perusahaan ini mendominasi penjaminan untuk sektor perdagangan dan jasa.
"Bank memberikan penjaminan kepada 18 sektor," jelasnya.

