Perusahaan Daerah Didorong Lakukan IPO

foto : istimewa

Pasardana.id - Tidak semua perusahaan di daerah sudah mencari sumber pendanaan di pasar modal. Hal itu diduga terjadi akibat apa manfaat yang bisa diperolehnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan-perusahaan di daerah masuk bursa efek dengan beragam cara, salah satunya dengan initial public offering (IPO).

Sampai sekarang langkah ini hanya dilakukan perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya.

"Dana yang diperoleh dari IPO juga memberikan nilai tambah bagi dunia usaha dan masyarakat," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida di Jakarta, kemarin.

Manfaat lain yang diperoleh perusahaan dengan melakukan IPO adalah meningkatkan perekonomian di daerah. Pasar modal bisa mempertemukan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dengan perusahaan yang membutuhkan pendanaan.

Sementara itu, Nicky Hogan, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap, perusahaan-perusahaan di daerah masuk bursa efek. Pasalnya, ini turut mengembangkan perusahaan di daerah.

"Mereka dapat mengembangkan usahanya lebih besar, sehingga dapat bersaing secara nasional maupun internasional," jelasnya.

Sejauh ini, IPO telah diterbitkan 13 perusahaan senilai Rp10,7 triliun sepanjang 2016. Ada juga perusahaan yang menerbitkan right issue, obligasi, dan sukuk sebesar Rp79,14 triliun pada tahun yang sama.

Dari pasar modal diketahui, perusahaan-perusahaan mendapatkan Rp90 trilliun melalu berbagai penawaran umum saham. Sampai sekarang, 626 perusahaan telah meraih pendanaan dari pasar modal.

Peningkatan tata kelola perusahaan didapatkan perusahaan yang masuk pasar modal. Bahkan, reputasi perusahaan dan insentif pajak didapatkannya.

Lebih lanjut Nicky mengemukakan, citra positif akan diperoleh perusahaan yang tercatat di bursa. Karena, perusahaan ini diawasi publik.

"IPO bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat," ucapnya.

Adapun salah satu perusahaan di Medan yang telah melakukan IPO adalah PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN). Perusahaan ini meraih kenaikan pendapatan menjadi Rp90,78 miliar dan laba komprehensif sebesar Rp16,48 miliar pada kuartal I 2016.

Angka ini dibandingkan pendapatannya pada kuartal yang sama tahun lalu sebelum IPO diraih Rp60,1 miliar dan laba komprehensif sebesar Rp9,84 miliar pada kuartal I 2015.