Meski Laba Turun 35%, Harga Saham Garuda Metalindo Naik 83%

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini, manajemen PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) ternyata belum berhasil mendongkrak kinerja keuangannya. Hal ini terbukti dari kinerja penjualan maupun laba BOLT yang cenderung merosot pada sembilan bulan 2015. Kemerosotan keuangan disebabkan oleh peningkatan beban bunga bank serta rugi selisih kurs yang mendera BOLT hingga September 2015.

Anehnya, sekalipun laba turun, harga saham BOLT berhasil meningkat signifikan. Jika dibandingkan antara harga perdana sebesar Rp550 per unit terhadap harga penutupan, Jumat (20/11) di level Rp1.010 per unit, maka saham BOLT telah naik sebesar 83,63%.

Seperti diketahui, saham BOLT dicatatkan dan mulai diperdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2015. Manajemen Perseroan melepas sebanyak 468 juta saham pada penawaran umum perdana saham atau IPO (intial public offering) dengan harga perdana Rp550 per unit. Adapun dana yang diraup BOLT mencapai Rp258 miliar.

Penurunan laba BOLT, seperti terungkap dari laporan keuangan per September 2015 yang diumumkan kepada investor, Senin (23/11) antara lain disebabkan oleh peningkatan beban lain-lain mencapai Rp23,7 miliar, dari sebelumnya pendapatan lain Rp6,73 miliar. Sebesar Rp20,78 miliar dari rugi selisih kurs dan dari beban bunga bank Rp6,2 miliar. Hal di atas menyebabkan laba sebelum pajak emiten beraset Rp945,094 miliar per September 2015 itu anjlok 32,8% menjadi Rp89,59 miliar, dari Rp133,32 miliar.

Penjualan Garuda Metalindo (BOLT) juga turun sebesar 13,48% menjadi Rp630,55 miliar, dari Rp728,82 miliar per September 2014. Sebesar Rp614,8 miliar berasal dari penjualan di pasar lokal, sedangkan ekspor menyumbang penjualan Rp15,88 miliar.