Biayai Capex, Wijaya Karya akan Terbitkan Obligasi Rp1,4 Triliun pada 2016

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Manajemen PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp1,4 triliun pada 2016.

Penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk membiayai belanja barang modal atau capex (capital expenditure) perseroan pada tahun depan.

Direktur Keuangan WIKA, Adji Firmantoro dalam acara Investor Summit yang diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/11) mengemukakan, penawaran obligasi tersebut merupakan tahap pertama dari rencana penerbitan obligasi berkelanjutan perseroan dengan nilai total Rp6 triliun dengan jangka waktu lima tahun.

Menurut Adji, sekitar Rp1,1 triliun dari dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan perseroan untuk membiayai belanja modal 2016.

Tetapi jika memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN), WIKA akan mengalokasikan dana untuk capex sebesar Rp1,4 triliun pada 2016.

Jumlah ini, lebih rendah 17,65% dari capex 2015 sebesar Rp1,7 triliun.

Aji mengatakan, kontrak baru WIKA selama Januari-Oktober 2015 mencapai Rp17,52 triliun. Itu sekitar, 55,37% dari target kontrak baru perseroan tahun ini sebesar Rp31,6 triliun.

Sementara kontrak baru yang didapat WIKA selama Januari-Oktober 2015 adalah Proyek PLTA Cisokan senilai Rp930 miliar, Proyek Bendungan Passelorang, Sulawesi Selatan Rp463 miliar, Proyek New Priok Container Keureto, Nangroe Aceh Darussalam Rp403 miliar, Proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Tahap I senilai Rp355 miliar.

Selain itu, lanjut Aji, WIKA juga mengerjakan proyek Jalan Non Tol (JLNT) Ciledug senilai Rp351 miliar, Proyek Bendungan Logung Jawa Tengah Rp584,9 miliar, Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Rp289,39 miliar, Proyek Double Track Jatinegara-Manggarai Rp363,26 miliar dan Proyek Jalan Tol Solo-Kertosono Rp625 miliar.

Hingga pukul 15.50 WIB, harga Wijaya Karya (WIKA) tercatat Rp2.770 per unit, naik Rp40 dibanding harga penutupan, Senin (9/11) sebesar Rp2,730 per unit.

Pada periode 2 Januari-9 November 2015, harga saham WIKA turun 23,09% dari Rp5.550 per unit menjadi Rp2.730 per unit.

Namun, saham WIKA sangat likuid di BEI tahun ini.