Boeing Prediksi Lalu Lintas Kargo Udara Global Tumbuh 4 Persen per Tahun hingga 2043
Pasardana.id - Kinerja bisnis kargo udara diprediksi akan mencatat pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Bahkan, pasar kargo udara saat ini bahkan telah melampai level sebelum pandemi.
Hasil riset perusahaan kedirgantaraan global, Boeing, menyebutkan bahwa lalu lintas kargo udara akan naik rata-rata 4 persen per tahun hingga 2043.
"Akan ada banyak pendorong permintaan pesawat kargo yang berkelanjutan selama 20 tahun ke depan, termasuk perluasan pasar negara berkembang dan pertumbuhan global dalam bidang manufaktur dan e-commerce," terang Darren Hulst, Wakil Presiden Pemasaran Komersial Boeing seperti dilansir dalam siaran pers, baru-baru ini.
Boeing merilis World Air Cargo Forecast (WACF) 2024, sebuah ikhtisar dua tahunan dan prospek jangka panjang untuk industri kargo udara.
Beberapa poin penting penting yang dimuat dalam ikhtisar tersebut antara lain, yaitu:
Pertama, armada kargo udara global diperkirakan meningkat menjadi 3.900 pesawat pada tahun 2043, meningkat dua pertiga dari 2.340 pesawat kargo pada tahun 2023.
Kedua, didorong oleh permintaan di pasar Asia yang tumbuh cepat, armada kapal barang berbadan lebar akan hampir dua kali lipat.
Ketiga, hampir setengah dari pengiriman produksi dan konversi akan menggantikan pesawat pengangkut barang yang sudah tidak beroperasi dengan model yang lebih canggih dan hemat bahan bakar — karena kebutuhan pasar terkini, banyak jet lama yang masih beroperasi.
Dalam laporan ikhtisar tersebut diketahui pula bahwa selain itu, Pasar Asia Timur dan Selatan akan mengalami pertumbuhan lalu lintas tertinggi per tahun, didorong oleh perluasan ekonomi dan permintaan konsumen.
Dengan armada Asia-Pasifik yang diperkirakan meningkat hampir tiga kali lipat, operator di kawasan tersebut akan membutuhkan pengiriman terbanyak (980), diikuti oleh Amerika Utara (955).
Kedua kawasan ini akan mencakup lebih dari dua pertiga pengiriman global.
Sementara itu, pasar kargo udara domestik India akan meningkat hampir empat kali lipat seiring meluasnya jaringan ekspres dan e-commerce.