Merencanakan finansial bagi buah hati Part 1

foto : istimewa

By Ryan Filbert
@RyanFilbert

Kesalahan banyak orang tua dalam mulai memikirkan kebutuhan finansial buah hati adalah mulai memikirkan kebutuhan finansial setelah kelahiran terjadi bahkan setelah beranjak dewasa.

Seharusnya jauh hari dalam mempersiapkan diri sebelum buah hati lahir di dunia akan menjadikan keamanan finansial bagi kita sebagai orang tua maupun bagi si anak itu sendiri.

Perlu kita ketahui dan sadari, bahwa memiliki anak artinya kita dituntut memiliki sebuah kewajiban baru terlepas dari kebutuhan hidup yang kita keluarkan sehari-hari.

Kebutuhan biaya persiapan ketika sang buah hati masih didalam kandungan, biaya konsultasi dokter atau bidan, biaya persalinan, dan kebutuhan bayi adalah sebuah serentetan biaya awal yang perlu dipersiapkan.

Ketidaksiapan atas finansial untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut bukan saja dapat menyebabkan masalah kecil, namun bisa berbahaya bagi kesehatan, sehingga sebenarnya jelas perlu persiapan finansial yang terencana.

Andaikan saat ini kita akan merencanakan mulai menginginkan kehadiran seorang anak dalam 1 sampai 2 tahun kedepan, maka persiapan atas biaya itu seharusnya menjadi lebih ringan bila dipersiapkan jauh hari.

Hal yang perlu diketahui juga bahwa harga atas biaya tersebut setiap saat dapat mengalami kenaikan dan pada akhirnya bisa memberatkan kita semua bila kita tidak menyadarinya dari awal pentingnya kesiapan finansial.

Mulailah dengan mencari informasi atas biaya-biaya tersebut yang terjadi hari ini, misalnya kebutuhan biaya konsultasi dokter, biaya bersalin, biaya kesehatan atas sang ibu yang sedang mengandung dengan gizi yang optimal, biaya persiapan bayi mulai dari pakaian bayi, perlatan mandi, peralatan makan, ranjang bayi serta biaya persalinan maka kita akan mendapatkan gambaran atas besaran biaya tersebut sebesar Rp 35.000.000 saat ini.

Bila kebutuhan atas biaya tersebut bisa kita persiapkan 2 tahun lebih awal maka kita perlu juga mempertimbangkan bahwa di masa depan nilai kebutuhan Rp 35.000.000 akan mengalami kenaikan, misalnya 10% setiap tahunnya, maka di 2 tahun ke depan biaya tersebut akan mengalami kenaikan menjadi Rp 35.000.000 x 1.1 x 1.1 = Rp 42.350.000

Nilai tersebut akan menjadi berat ketika kita perlu mempersiapkannya dalam jangka waktu singkat!

Namun bila kita harus mempersiapkannya dalam jangka waktu 2 tahun maka nilai tersebut dapat menjadi lebih ringan, setidaknya setiap bulan kita memerlukan Rp 1.765.000.

Namun selain kita hanya mengandalkan bahwa perhitungan atas kenaikan biaya yang telah kita buat tidak mengalami kenaikan, kita sebenarnya juga dapat menggunakan kendaraan investasi atau tabungan agar bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Misalnya gunakanlah instrument reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang memiliki tingkat pertumbuhan dan pengembalian yang lebih baik secara rata-rata dibandingkan dengan bunga deposito.

Pada tahun 2015, reksa dana pasar uang di Indonesia berhasil memberikan return per 1 tahun dikisaran 6 - 8%, dan keunggulan lainnya adalah kita mendapatkan pertumbuhan pada reksa dana secara bersih, berbeda dengan deposito yang dibebankan potongan pajak dengan imbal hasil yang lebih kecil lagi.

Bila dengan sebuah simulasi sederhana kita menginvestasikan dana sebesar Rp 1.765.000 pada reksa dana pasar uang dengan imbal 7% per tahun maka dalam 2 tahun dana tersebut menjadi Rp 47.620.000.

Berbeda dengan melakukan deposito pada bank dengan bunga yang sama sebesar 7% per tahun, kita mendapatkan dana diakhir periode sebesar Rp 46.895.000.

Kebutuhan Dana

Hari ini

Masa Depan 1 tahun lagi

Masa Depan 2 tahun lagi

Kenaikan /th

 

35,000,000

38,500,000

42,350,000

10%

 

     

 

Persiapan

1 tahun

2 tahun

 

 

3,208,333

1,764,583

per bulan

 

     

 

Investasi

1 tahun

2 tahun

Imbal

Hasil yang didapat

43,318,000

47,593,000

7%

Kesiapan finansial memiliki seorang buah hati dari sudut pandang biaya kebutuhan awal seperti pada artikel ini adalah tahapan yang sangat penting dan perlu kita persiapkan dengan baik.

Belum lagi kebutuhan lainnya seperti biaya pendidikan dan lain sebagainya hingga seorang anak dewasa, bagaimana mempersiapkannya secara dini?

Nantikan pada artikel selanjutnya.

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).