ANALIS MARKET (26/9/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (25/09), IHSG ditutup melemah -85,89 poin (-1,06%) ke level 8.040,67.
Pelemahan IHSG disebabkan aksi profit taking investor pada saham-saham berkapitalisasi besar, seperti BBRI (- 2,40%), BRPT (-6,90%), DCII (-3,27%), & AMMN (-3,55%).
Di saat yang sama, nilai tukar Rupiah terdepresiasi sebesar 0,43% terhadap dollar AS menjadi Rp16.752, sehingga menyebabkan net foreign sell sebesar Rp1 triliun di pasar saham domestik.
Dari eksternal, Powell menekankan bahwa arah pemotongan suku bunga masih tidak pasti karena bank sentral berjuang untuk menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan pasar tenaga kerja.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (- 0,38%), S&P 500 (-0,50%), & Nasdaq (-0,50%).
Pelemahan tersebut karena para investor menimbang data ekonomi yang kuat terhadap ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve di masa depan.
Klaim pengangguran awal AS turun ke level 218 ribu untuk pekan yang berakhir 20 September, menandakan pasar tenaga kerja yang tetap kuat, sedangkan pertumbuhan PDB kuartal kedua direvisi naik tajam menjadi 3,8% per tahun, didorong oleh pengeluaran konsumen yang kuat dan investasi bisnis yang solid.
Partisipan pasar kini menyesuaikan kembali ekspektasi mereka terhadap langkahlangkah berikutnya dari The Fed, dengan taruhan investor terhadap pemotongan 25 bps tambahan pada bulan Oktober menurun tajam.
Saham teknologi menjadi penekan terbesar, dengan Oracle turun -5% dan Tesla turun -4%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak tertekan seiring terdepresiasinya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (26/9).

