ANALIS MARKET (23/6/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (20/06), IHSG ditutup melemah -61,50 poin (-0,88%) ke level 6.907,14.
IHSG kembali melanjutkan pelemahan tiga hari beruntun dengan total pelemahan sebesar -3,51%.
Pelemahan tersebut disebabkan minimnya katalis positif domestik, dan dominannya factor ketidakpastian global terutama terkait ketegangan geopolitik Timur Tengah.
Dari eksternal, The Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya dan menegaskan kembali ekspektasi untuk dua kali penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun 2025.
Di saat yang sama, Trump telah memberikan kesempatan terakhir kepada Iran untuk merundingkan penghentian program nuklirnya.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif, seperti DJIA (+0,08%), S&P 500 (-0,22%), & Nasdaq (-0,51%).
Saham di AS berubah negatif pada perdagangan sore karena pasar mempertimbangkan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve dan meningkatnya ketegangan Timur Tengah.
Kegelisahan geopolitik meningkat ketika Presiden Trump menunda keputusan tentang keterlibatan militer AS dalam konflik Israel-Iran selama dua minggu, bahkan ketika Israel meningkatkan serangan terhadap target strategis Iran.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,02%), S&P 500 (-0,15%), & Nasdaq (+0,21%).
"Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring meningkatnya ketegangan tensi geopolitik Timur Tengah antara Israel-Iran dan berlanjutnya net foreign sell. Investor hari ini akan mencermati rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Mei-25)," sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (23/6).