ANALIS MARKET (21/5/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/05), IHSG ditutup melemah -46,49 poin (-0,65%) ke level 7.094,60.  

Pelemahan IHSG setelah menguat empat hari beruntun sebesar +4,51%.  

Pelemahan ini merupakan hal yang normal, karena pelaku pasar melakukan take profit atas penguatan yang sudah terjadi sebelumnya.  

Dari internal, pelaku pasar juga cenderung wait & see menunggu hasil kebijakan suku bunga BI.  

Dari eksternal, Bank sentral China pada Selasa (20/5) memangkas suku bunga loan prime tenor 1 dan 5 tahun masing–masing sebanyak 10 bps ke level 3% dan 3,5%.  

Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi konsensus dan menandai pemangkasan suku bunga loan prime yang pertama sejak Oktober 2024. 

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah seperti DJIA (- 0,27%), S&P 500 (-0,39%), & Nasdaq (-0,38%).  

Sentimen berubah hatihati di tengah ketidakpastian baru seputar negosiasi perdagangan dan penolakan politik terhadap rencana pajak AS.  

Aksi jual saham-saham teknologi yang luas membebani pasar, dengan Alphabet (-1,5%) jatuh setelah acara Google I/O dan penurunan di Nvidia (-0,9%), Meta (- 0,5%) dan Apple (-0,9%).  

Tesla melawan tren tersebut, naik +0,5% setelah Elon Musk mengonfirmasi bahwa ia berencana untuk tetap menjadi CEO selama lima tahun ke depan.  

Tekanan tambahan datang dari pendapatan yang beragam di Home Depot dan peringatan baru dari JPMorgan dan pejabat Fed, termasuk Presiden Fed St.  

Louis Alberto Musalem, yang mengatakan tarif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan meredam ekspektasi inflasi.  

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Pelaku pasar hari ini akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (21/5).