ANALIS MARKET (21/4/2025): IHSG Berpotensi Koreksi

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya, Kamis (17/4) lalu, IHSG ditutup naik 0.6%, tapi kembali disertai net sell asing sebesar Rp539 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBNI, BBRI, ITMG, dan ADRO.
Sementara itu, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif AS yang terus membayangi sentimen investor. Ditambah dengan penurunan saham kesehatan dan teknologi. Indeks S&P 500 naik tipis sebesar 0,13%. Sementara itu, Nasdaq Composite turun tipis 0,13%. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average melemah 1,33%, terdorong oleh penurunan saham UnitedHealth sebesar 22% setelah perusahaan asuransi itu membukukan laba di bawah ekspektasi. Dow Jones dan Nasdaq pun tercatat mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Tekanan juga datang dari saham raksasa teknologi Nvidia, yang turun hampir 3%, melanjutkan pelemahan hampir 7% di sesi sebelumnya. Nvidia mengungkapkan adanya beban kuartalan sekitar US$ 5,5 miliar akibat pembatasan ekspor chip GPU H20 ke China dan negara lainnya, imbas kebijakan kontrol ekspor AS. Di sisi lain, beberapa saham unggulan justru memberikan sentimen positif. Saham Eli Lilly melonjak 14% setelah mengumumkan hasil uji coba positif untuk obat penurun berat badan. Sementara itu, Netflix naik 1% menjelang rilis laporan keuangan kuartalan. Pasar sempat menguat di sesi siang setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan
Di sisi lain, Bursa Asia bergerak menghijau pada perdagangan Jumat (18/4). Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,03%, CSI300 China naik tipis 0,01%, Taiex Taiwan naik 0,29%, Kospi Korea Selatan naik 0,53%, Kosdaq naik 0,85%, dan FTSE Malaysia naik 1,09%. Sebagian besar pasar Asia libur untuk peringatan Jumat Agung. Bursa Asia berfluktuasi karena investor mengambil pendekatan wait and see terkait negosiasi tarif Trump, sebelum mengambil taruhan jangka panjang. Di sisi lain, pertanyaan utama seputar China, setelah Beijing mengindikasikan bahwa mereka memiliki beberapa persyaratan untuk menyetujui perundingan dengan pemerintahan Donald Trump. Sementara itu, di Jepang, inflasi konsumen Maret mendukung sikap bank sentral untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. Inflasi konsumen yang tidak termasuk makanan segar naik 3,2% pada maret, naik dari 3% pada bulan sebelumnya.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (21/4), Fanny Suherman selaku Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas mengatakan bahwa, IHSG hari ini akan mencoba tes support di 6400. Jika kuat di support tersebut, IHSG akan mencoba menguat kembali.
“Diperkirakan Support IHSG: 6300-6400 dan Resist IHSG: 6480-6520,” sebut Fanny.
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini: ANTM, TLKM, BBRI, UNTR, BRMS, dan MEDC.
Beirkut ini rekomendasi trading sahamnya;
ANTM, Spec Buy dengan area beli di 1930, cutloss di bawah 1910. Target dekat di 1960-1980.
TLKM, Spec Buy dengan area beli di 2530, cutloss di bawah 2500. Target dekat di 2580-2610.
BBRI, Spec Buy dengan area beli di 3620, cutloss di bawah 3600. Target dekat di 3670-3700.
UNTR, Buy on Weakness dengan area beli di 22000-22150, cutloss di bawah 21850. Target dekat di 22300-22500.
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 364, cutloss di bawah 360. Target dekat di 374-378.
MEDC, Spec Buy dengan area beli di 1020-1030, cutloss di bawah 1010. Target dekat di 1050-1070.